Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti dalang krisis Papua hingga jatuhnya korban jiwa. Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyatakan rasa keprihatinannya terhadap kejadian yang hingga kini belum terselesaikan di Bumi Cenderawasih.
Ia menyesali tindakan gerakan separatis bersenjata (GSB) yang menunggangi aksi massa di Deiyai, Papua, sehingga satu anggota TNI gugur dan enam anggota TNI-Polri terluka terkena panah dan bacokan saat bertugas di sana.
“Saya sebagai Ketua Komisi I DPR RI menyatakan bela sungkawa kepada semua keluarga prajurit TNI yang gugur dan terluka. Saya meminta penegakan hukum dan kejar semua pelaku, dalang itu,” ujar Haris saat dihubungi, Jumat, 30 Agustus 2019.
Ini menciderai kedaulatan NKRI. Pemerintah harus jadikan krisis Papua ini sebagai prioritas yang harus segera ditangani.
Pimpinan Komisi I DPR ini meminta agar aktor intelektual yang memanaskan kondisi Papua segera diamankan. Abdul tidak mau sejengkalpun tanah Indonesia dikuasai GSB yang melakukan kekejian terhadap prajurit dan rakyat Indonesia.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini meyakini, TNI/Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki data dan infomasi terkait kasus tersebut, sehingga dapat menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan lain yang sangat diperlukan.
“Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini. Pemerintah harus jadikan krisis Papua ini sebagai prioritas yang harus segera ditangani," tuturnya.
Dia mengkritisi dan mendesak pemerintah supaya memprioritaskan Papua. Bila gagal menangani krisis di Bumi Cenderawasih, lanjutnya, bisa jadi akan membawa negara Indonesia ke arah perpecahan dan disintegrasi yang merembet ke segala penjuru.
Abdul menyatakan, keberingasan GSB di sana juga seharusnya membuka mata dunia agar proporsional dalam melihat permasalahan di Papua.
"Jangan sampai kita menyia-nyiakan pengorbanan nyawa, darah, keringat dan air mata yang sejak berpuluh puluh tahun lamanya tumpah di sana, terutama pengorbanan para pahlawan yang berguguran merebut dan mempertahankan kedaulatan kita di Papua," ucapnya. []
Baca juga: Polisi Ini Tinggalkan Ibu yang Sakit Stroke Demi Papua