DPR Ingin Kejar Dalang Krisis Papua

Ketua Komis I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mendesak pemerintah untuk memprioritaskan permasalah Papua. Termasuk mengejar dalang krisis di sana.
Petugas kepolisian melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau massa saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019). (Foto: Antara/Indrayadi TH)

Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti dalang krisis Papua hingga jatuhnya korban jiwa. Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyatakan rasa keprihatinannya terhadap kejadian yang hingga kini belum terselesaikan di Bumi Cenderawasih.

Ia menyesali tindakan gerakan separatis bersenjata (GSB) yang menunggangi aksi massa di Deiyai, Papua, sehingga satu anggota TNI gugur dan enam anggota TNI-Polri terluka terkena panah dan bacokan saat bertugas di sana.

“Saya sebagai Ketua Komisi I DPR RI menyatakan bela sungkawa kepada semua keluarga prajurit TNI yang gugur dan terluka. Saya meminta penegakan hukum dan kejar semua pelaku, dalang itu,” ujar Haris saat dihubungi, Jumat, 30 Agustus 2019.

Ini menciderai kedaulatan NKRI. Pemerintah harus jadikan krisis Papua ini sebagai prioritas yang harus segera ditangani.

Pimpinan Komisi I DPR ini meminta agar aktor intelektual yang memanaskan kondisi Papua segera diamankan. Abdul tidak mau sejengkalpun tanah Indonesia dikuasai GSB yang melakukan kekejian terhadap prajurit dan rakyat Indonesia.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini meyakini, TNI/Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki data dan infomasi terkait kasus tersebut, sehingga dapat menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan lain yang sangat diperlukan.

“Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini. Pemerintah harus jadikan krisis Papua ini sebagai prioritas yang harus segera ditangani," tuturnya.

Dia mengkritisi dan mendesak pemerintah supaya memprioritaskan Papua. Bila gagal menangani krisis di Bumi Cenderawasih, lanjutnya, bisa jadi akan membawa negara Indonesia ke arah perpecahan dan disintegrasi yang merembet ke segala penjuru.

Abdul menyatakan, keberingasan GSB di sana juga seharusnya membuka mata dunia agar proporsional dalam melihat permasalahan di Papua.

"Jangan sampai kita menyia-nyiakan pengorbanan nyawa, darah, keringat dan air mata yang sejak berpuluh puluh tahun lamanya tumpah di sana, terutama pengorbanan para pahlawan yang berguguran merebut dan mempertahankan kedaulatan kita di Papua," ucapnya. []

Baca juga: Polisi Ini Tinggalkan Ibu yang Sakit Stroke Demi Papua

Berita terkait
Papua Bergejolak, Dua Bandara Udara Ditutup
Suasana di Bandara Udara Sentani Jayapura masih kondusif karena dijaga ketat aparat TNI
Khofifah Kirim Bantuan Sembako Warga Jatim ke Papua
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengirimkan sejumlah bahan pokok (Sembako) ke Papua serta Papua Barat.
Ribuan Perantau Ranah Minang di Papua Dipastikan Aman
Ribuan perantau asal Ranah Minang di Papua dipastikan aman dari aksi demonstrasi yang masih memanas sampai hari ini.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi