Jakarta - Influencer dr. Tirta Mandira Hudhi mengaku siap pasang badan membela jurnalis Najwa Shihab yang dilaporkan ke kepolisian. Najwa dilaporkan setelah melakukan wawancara monolog dengan bangku kosong merepresentasikan Menteri Kesehatan Terawan.
Tirta menyayangkan cara Relawan Jokowi Bersatu menyelesaikan masalah sehingga main lapor ke Polda Metro Jaya pada 6 Oktober 2020. Pengusaha toko pembersih sepatu itu menyampaikannya lewat unggahan Instagram.
"Saya enggak akan setega itu tiba-tiba lapor, tiba-tiba lapor. Ada cara lain kan? Karena ini terkait persepsi. Tidak setuju bukan berarti harus melaporkan. Ini pelapor pakai bawa-bawa relawan presiden pula," tulis Tirta di Instagramnya.
Menurutnya, sikap pelapor ini kurang elegan. Tidak seharusnya memaksakan opininya apabila tidak setuju dengan argumen orang lain. Baginya, semua orang memiliki hak yang sama dalam menyampaikan pendapat masing-masing, termasuk seperti yang dilakukan preseter yang karib disapa Mba Nana itu.
Tidak bisa hadirkan Menteri Kesehatan Terawan yang mengurus virus corona, Najwa datangkan langsung coronanya. (Foto: Twitter/@fajar17)
Ia berpendapat melaporkan putri mantan Menteri Agama Quraisih Shihab itu ke polisi salah satu tindakan yang mencederai kebebasan berpendapat di negara ini.
Ini pelapor pakai bawa-bawa relawan presiden pula.
Bahkan dengan terang-terangan ia mengatakan bahwa Najwa tidak salah. Hanya saja, Najwa mengekspresikannya sebagai bentuk perlawanan atas argumen pemerintah. "Dia enggak salah kok, itu kan hak ekspresi dia kalau enggak suka, ya lawan dengan narasi argumenmu," ujarnya.
Komentar dr. Tirta yang paling menyita perhatian akan berlaku tegas bila laporan Relawan Jokowi Bersatu diterima kepolisian.
"Jika Mbak Nana beneran dilaporkan, saya siap pasang badan sebagai tameng terdepan. Ini hak berpendapat setiap orang. Sara juga kagak kok, cuma caranya doank yang kontroversial. Penjara akan penuh karena orang baperan kalau gini caranya," sambung Tirta.
Sebelumnya, Relawan Jokowi Bersatu mengaku tersinggung dengan cara Najwa Shihab melakukan wawancara dengan kursi kosong Menkes Terawan Agus Putranto dalam acara televisi Mata Najwa.
Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu Silvia Dewi Soembarto kemudian melaporkan Najwa ke kepolisian dengan tudingan dugaan cyberbullying atau perundungan siber. Menurutnya, narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi tidak pantas.
Najwa Shihab dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Jokowi Bersatu, Dr. Tirta siap pasang badan. (Foto: Instagram/dr.tirta)
Najwa dalam unggahan media sosialnya mengatakan metode jurnalistik tersebut sudah biasa di negara dengan tradisi demokrasi dan debat yang lebih panjang dan kuat, misalnya Inggris dan Amerika.
"Di Indonesia, treatment menghadirkan bangku kosong ini mungkin baru sehingga terasa mengejutkan. Namun, sejujurnya ini bukan ide yang baru-baru amat," tulis Najwa di media sosialnya, 29 September 2020.
Najwa menuturkan, wawancara kursi kosong berbeda dengan format wawancara imajiner. Dalam unggahannya tertulis Najwa tidak sedang melakukan wawancara, melainkan hanya mengajukan pertanyaan.
“Pertanyaan kan tidak harus dilakukan secara tatap muka. Bisa dilakukan secara jarak jauh dengan perantara macam-macam medium," ujarnya.