Pesisir Selatan - Banjir kembali mengepung kawasan Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, Rabu, 23 September 2020. Bahkan ketinggian air mencapai satu meter.
Kami sekarang tengah melakukan evakuasi. Seluruh personel dan peralatan kami kerahkan untuk proses evakuasi warga.
Informasinya, kawasan ibu kota Pessel ini kerap menjadi langganan banjir setiap kali diguyur hujan deras. Kondisi ini diperparah buruknya saluran drainase yang telah lama dikeluhkan warga.
Liza Masni, 43 tahun, salah seorang warga mengatakan banjir sudah menjadi langganan masyarakat Painan. Menurutnya, pemerintah terkesan minim perhatian dan kurang serius dalam menangani persoalan banjir di Painan.
"Sebagian besar drainase sudah tidak sesuai dengan daya dukung dan daya tampungnya. Banyak yang sudah tidak berfungsi lagi. Sampah juga menumpuk di sebagian drainase," katanya, Rabu, 23 September 2020.
Hujan mulai mengguyur kawasan Painan sejak pukul 14.30 WIB. Tak berselang lama, sebagian kawasan mulai digenangi air. Hampir sebagian besar jalan-jalan kabupaten dan jalan nasional di kawasan itu turut direndam banjir dan bahkan tampak seperti lautan.
Beberapa di antaranya nyaris tak bisa dilewati. Tak hanya badan jalan, banjir juga turut menggenangi rumah warga seperti di Jalan Rawang, Sultan Agung. Jalan Pemuda, Pagar Ruyung, Tentara Pelajar, Pincuran Boga hingga kawasan belakang kantor bupati.
Rumah di kawasan Painan, ibu kota Pesisir Selatan dikepung banjir. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)
Warga lainnya, Wendra, 36 tahun juga menyesalkan minimnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap penanganan banjir. Banjir tidak hanya terjadi kali ini saja, namun sudah menjadi peristiwa berulang. "Ya, tentu kami sebagai warga sangat kecewa," katanya.
Terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Hasnul Karim membenarkan banjir akibat tingginya curah hujan dan kualitas drainase kota yang buruk.
Di sekitar kawasan Painan, kondisi cukup parah dirasakan warga Kampung Muaro Nagari (Desa) Painan Selatan. Seluruh perumahan nelayan yang dibangun melalui program pemerintah digenangi air. Ketinggian air di dalam rumah warga mencapai 1 Meter.
"Ya, kami sekarang tengah melakukan evakuasi. Seluruh personel dan peralatan kami kerahkan untuk proses evakuasi warga," katanya.
Dia mengimbau masyarakat, khususnya di sekitar kawasan Painan agar tetap waspada dan siaga banjir. Kemudian meminta warga untuk menyelamatkan barang-barang dan surat-surat berharga. []