Semarang, (Tagar 4/12/2018) - NH Dini atau bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin mengembuskan napas terakhirnya, Selasa (4/12) sekira pukul 16.30 WIB. Ia meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di RS St Elizabeth, Semarang, Jawa Tengah.
"Sempat dilakukan pertolongan dan observasi oleh tim medis di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) namun beliau akhirnya meninggal," tutur Humas RS Elisabeth, Probowatie.
Menurut Prabowatie, novelis asli Semarang ini masuk ke rumah sakit setelah mengalami kecelakaan di tanjakan di ruas tol Tembalang. Saat datang kondisinya lemah dengan mata terpejam. "Beliau mengalami luka-luka, terutama di kepala," kata dia.
Prabowatie mengaku sempat beberapa saat menjenguk kondisi NH Dini di IGD. Ia juga mengobrol dengan dua saudara NH Dini yang ikut mendampingi. "Saya kenal baik dengan saudara beliau dan sempat mengobrol dengan mereka," ujar dia.
Di tengah proses pertolongan tim dokter, peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand itu akhirnya meninggal dunia.
Probowatie tidak menyangka kepergian NH Dini secepat itu. "Saya kaget saat mendapat kabar beliau meninggal jam 16.30 tadi. Kata tim medis, beliau sempat mengalami sesak napas lalu tidak ada (meninggal) saat itu juga," ungkapnya.
NH Dini tutup mata di usia 82 tahun. Saat ini jenazah novelis kenamaan itu tengah dalam perjalanan ke Panti Harapan Asri di Pedalangan, Banyumanik, Semarang. NH Dini cukup banyak menghasilkan karya fenomenal seperti Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Hiroko, Orang-orang Tran, Pertemuan Dua Hati dan Hati yang Damai.
"Kayaknya, anak beliau di Perancis. Informasi yang saya dapat jenazah beliau dibawa ke Panti Harapan Asri Pedalangan Banyumanik," tukas Prabowatie. []
