Bantul – Seorang remaja asal Bantul berinisial AHBS, 17 tahun, mengajak duel INA, 18 tahun. Kedua remaja ini dibutakan oleh cinta, saling memperebutkan kekasih. Salah satu di antaranya membawa keris, senjata tajam khas masyarakat Jawa.
Adu duel ini dikarenakan AHBS tidak terima karena diputuskan oleh kekasihnya. Lalu sang mantan menjalin hubungan dengan INA. AHBS yang merupakan warga Banguntapan berseteru dengan INA pada Rabu 20 Mei 2020 dini hari di Padukuhan Dukuh RT 02, Guwosari, Kecamata Pajangan, Kabupaten Bantul.
Kapolsek Pajangan Ajun Komisaris Polisi Sri Basariah membenarkan ada perkelahian yang melibatkan dua remaja itu dipicu karena berebut pacar. Hubungan antara AHBS dengan INA sendiri sebenarnya sudah kenal dekat. Namun AHBS diputus cinta dan mantan pacarnya lebih memilih menjalin cinta dengan INA.
“AHBS dengan INA ini sudah kenal dekat lalu, si cewek memutuskan AHBS dan menjalin hubungan sama sahabatnya itu, INA. Akhirnya AHBS yang asli warga Banguntapan tidak terima dan mengajak duel INA,” katanya ketika dihubungi pada Rabu 20 Mei 2020.
Basariah menjelaskan, pada Rabu 20 Mei dini hari, AHBS datang ke daerah Pajangan dengan maksud bertemu INA dan berduel. Setelah itu kedua pelajar itu sempat berkelahi sebentar lalu sepakat untuk berdamai.
“Rabu 20 Mei dini hari AHBS datang ke daerah Pajangan dan berkelahi dengan INA pacar baru dari mantannya ABHS, sempat berkelahi dan sepakat berdamai waktu itu juga,” jelasnya.
Setelah berdamai AHBS memutuskan untuk pulang, namun ketika hendak pulang menggunakan motornya, tas AHBS terjatuh lalu digeledah tas tersebut oleh petugas. Ketika digeledah isi tas tersebut adalah sebuah senjata tajam.
“Di dalam tas AHBS ternyata ada senjata tajamnya, semacam keris dan juga ada bendo. Karena melihat yang bersangkutan membawa senjata tajam, warga yang melihat langsung geram dan memukuli AHBS,” ucapnya.

Menurut Basariah awalnya ketika mengetahui kedua remaja tersebut telah berdamai, polisi tidak ingin memperpanjang masalah tersebut. Namun ketika mengetahui salah satu remaja itu membawa senjata tajam, akhirnya kedua remaja itu dibawa di kantor polisi untuk diproses hukum.
Di dalam tas AHBS ternyata ada senjata tajamnya, semacam keris dan juga ada bendo.
“Awalnya ini mereka berdua berjanji melakukan duel tanpa menggunakan senjata tajam, namun ternyata ada yang membawa senjata tajam, akhirnya mereka langsung diamankan oleh saksi (warga) dan dibawa ke kantor polisi,” katanya.
Saat ini kedua pelaku sudah berada di kantor kepolisian. Selanjutnya kedua orang tua remaja dihubungi Polsek Pajangan untuk segera tiba dan mengetahui anaknya sedang berseteru.
“Kedua belah pihak sudah sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah ini. Kedua remaja itu sudah kami izinkan pulang. Tapi untuk senjata tajam tetap kami amankan di Polsek karena itu bisa berpengaruh buruk,” ungkapnya. []
Baca Juga:
- Dugaan 4 Pelajar Klitih Saat Corona di Yogyakarta
- Terduga Klitih Babak Belur Dikeroyok di Yogyakarta
- Dua Remaja Diduga Mau Klitih di Yogyakarta