Sleman - Sejumlah kecelakaan yang sering terjadi di sepanjang Jalan Palagan di Kecamatan Ngaglik, Sleman diduga menjadi tumbal pesugihan. Dua sosok pencari tumbal yang sering menunggu di tempat tersebut adalah sesosok siluman kelelawar dan ular.
Dilansir dari channel YouTube Wani Ora, sosok keduanya memang kedapatan sering mencari tumbal di jalanan yang lurus dan mulus tersebut. Pasalnya beberapa kecelakaan yang terjadi diduga ada keterlibatan makhluk tak kasat mata.
Kedua sosok itu juga sempat divisualisasikan oleh satu satu anggota tim Wani Ora. Sosok jin kelelawar mempunyai dua sayap di kanan kiri dan kedua tangan serta kepala botak. Sedangkan sosok manusia setengah ular memiliki rambut panjang dan ekor yang cukup panjang. Keduanya sama-sama memiliki kuku tangan yang cukup panjang.
Baca Juga:
"Dan kembali lagi kita bertemu lagi dengan dua sosok tumbal pesugihan jalanan yang sudah terdekteksi di Jalan Palagan ini yang memang bekerja. Memang sengaja dipasang untuk mencelakai pengguna jalan sepanjang jalan ini," ungkap tim Wani Ora.
Tim Wani Ora saat mengungkap misteri kejadian di Jalan Palagan Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tangkap Layar/YouTube/Tagar/Muhammad Ridwan)
Tim Wani Ora juga sempet mewawancari Agung selaku warga sekitar Jalan Palagan yang membenarkan adanya beberapa kecelakaan yang sering terjadi. Ia meminta agar tumbal pesugihan bisa hilang dan tidak membuat kekhawatiran pengguna jalan dan warga sekitar.
"Memang benar dua hari beruntun di wilayah kami ada kecelakaan tunggal. Padahal kami sudah berusaha supaya untuk lingkungan dan pembatas jalan sudah diperjelas. Tapi semuanya itu kehendak siapa, yang ghaib atau siapa kita tidak tau. Supaya malam ini bisa diperjelas agar tidak ada kekhawatiran," kata Agung.
Memang sengaja dipasang untuk mencelakai pengguna jalan sepanjang jalan ini.
Setelah persiapan selesai dilakukan, tim Wani Ora kemudian mulai melakukan mediumisasi kedua sosok tumbal pesugihan. Ratusan warga terlihat antusias menyaksikan proses eksekusi kedua tumbal pesugihan tersebut. Sosok pertama yang dipanggil adalah siluman kelelawar ke dalam tubuh mediator.
Selama kurang lebih menit, tim Wani Ora memberikan pertanyaan kepada sosok kelelawar tersebut. Dengan sombongnya, jin kelelawar tersebut hanya menjawab singkat pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.
Baca Juga:
Namun setelah cukup lama, jin tersebut akhirnya mengakui jika pekerjaannya adalah membuat kaya pemiliknya. Namun secara spesifik, ia tak mau mengungkapkan siapa orangnya dan hanya menunjukkan pemiliknya mempunyai rumah makan.
"Nyugehne juraganku (membuat kaya majikan ku). Kowe ora perlu ngerti (kamu tidak perlu tahu). Nduwe usaha akeh wong teko (punya usaha banyak yang datang). Dodolan panganan (jualan makanan)," tandasnya.
Si jin kelelawar pun mengakui masih mempunyai kontrak enam tahun untuk membuat kaya majikannya. Ia yang sudah mencari tumbal selama tiga tahun tersebut mengaku hanya mengingkan nyawa dan darah manusia.
"Ora mung neng dalan Palagan (tidak hanya di Jalan Palagan). Terserah dekekne neng ngendi (terserah ditempatkan dimana). Emoh liyane, pokok e nyowo getih menungso (tidak mau lainnya, hanya nyawa dan darah manusia)," terangnya.
Tim Wani Ora saat mengungkap misteri kejadian di Jalan Palagan Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tangkap Layar/YouTube/Tagar/Muhammad Ridwan)
Selesai dengan sosok kelelawar, tim Wani Ora kemudian mengundang sosok perempuan setengah ular yang juga menjadi tumbal pesugihan. Sosok ini sering juga mencari korban untuk kekayaan majikan yang bersekutu dengannya. "Wes limang tahun (sudah lima tahun), nyugihne majikanku (membuat kaya majikanku)," imbuhnya.
Baca Juga:
Kedua makhluk tak kasat mata ini pun tak mau diminta untuk berhenti mencelakai orang. Bahkan keduanya menantang untuk dieskekusi jika tim Wani Ora mampu melakukan hal tersebut.
Karena dianggap meresahkan orang dan hanya membuat keuntungan seseorang melalui cara yang tidak benar, tim Wani Ora pun mengeksekusi keduanya. Berakhirnya kedua sosok pencari tumbal pesugihan tersebut, tim Wani Ora berharap agar keadaan di jalan Palagan kembali aman dari ancaman makhluk tak kasat mata yang mencari tumbal. []