Dubes India Sebut FPI Ekstremis, PSI Ungkit Anies

Politikus PSI Guntur Romli menyamakan Dubes India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal FPI ektrimis.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Jakarta - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menyamakan ucapan Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut Front Pembela Islam (FPI) sebagai kelompok ekstremis.

"Komentar saya, pernyataan Dubes India itu sama persis dengan komentar Anies Baswedan tahun 2014 yang menyebut FPI itu kelompok ekstremis," kata Guntur Romli kepada Tagar, Selasa, 10 Maret 2020.

Baca juga: Dubes India Anggap FPI dan PA 212 Kelompok Ekstremis

Jadi, komentar Dubes India sudah tepat dan tidak aneh, karena Anies Baswedan pernah menyampaikan hal yang sama.

Dia menuturkan, kelompok ekstemis yang dimaksud Anies saat itu adalah kelompok garis keras yang mengancam heterogenitas dan pluralisme di Indonesia

Romli mengatakan, hal demikian disampaikan Anies Baswedan ketika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju dalam Pemilihan Presiden 2014 dan merangkul FPI.

"Jadi, komentar Dubes India sudah tepat dan tidak aneh, karena Anies Baswedan pernah menyampaikan hal yang sama," katanya.

Duta Besar India untuk Indonesia PradeepDuta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat menjawab sejumlah pertanyaan awak media soal demonstrasi yang dilakukan FPI, PA 212, dan GNPF Ulama di kantornya, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat (6/3/2020). (Foto: Tagar/Rahmat Fathan)

Baca juga: Alasan Dubes India Tak Ingin Temui FPI dan PA 212

Sebelumnya, Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat menganggap FPI, PA 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) masuk dalam kategori kelompok ekstremis.

Pradep menyampaikan itu ketika ditanya soal sikapnya terkait demonstrasi FPI, PA 212, dan GNPF-U yang menyerukan pertikaian berdarah antara pemeluk agama Hindu-Islam di India yang digelar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India pada Jumat siang, 6 Maret 2020.

"Golongan ekstrimis ini idenya menyebarkan ketakutan sehingga orang-orang panik. Bila kita takut dan panik, mereka menang. Jadi kita tidak akan merespons hal-hal seperti itu," ujar Pradeep di Kedubes India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Maret 2020. []

Berita terkait
India Bantah Tudingan FPI Diskriminasi Umat Muslim
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat membantah tudingan pemerintahannya mendukung diskriminasi terhadap warga muslim di India
Digeruduk FPI, Dubes India Bakal Mengadu ke Anies
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat akan menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk konsultasi terkait demo FPI.
Massa FPI dan PA 212 Bakar Bendera India
Massa aksi Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 membakar bendera negara India karena tidak bertemu perwakilan kedubes.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.