Medan - Pengurus Besar Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (PB Alamp Aksi) mendesak Kepolisian Daerah Sumatera Utara melakukan penyelidikan dugaan proyek bermasalah di Akademi Pariwisata (Akpar) Medan, yang berada di Jalan Rumah Sakit Haji, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Desakan itu disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan gedung Mapolda Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan pada Kamis 16 Juli 2020 kemarin.
Dugaan penyimpangan disebutkan terjadi pada kegiatan pengecoran jalan sekitar area dome di Akademi Pariwisata Medan dengan pagu anggaran sebesar Rp 900 juta yang bersumber dari APBN Tahun 2017 dan kegiatan pengadaan indoor sport Center dengan pagu anggaran sebesar Rp 1,4 miliar yang bersumber dari APBN Tahun 2019.
"Selain itu, terjadi dugaan korupsi proyek pembangunan gedung kelas di kampus itu dengan pagu anggaran sebesar Rp 58 miliar yang bersumber dari APBN 2019 dan proyek instalasi ulang jaringan listrik dengan pagu anggaran sebesar Rp 2,7 miliar yang bersumber dari APBN 2019. Kami meminta agar kepolisian turun melakukan penyelidikan terhadap proyek itu," kata Anwar Barus, koordinator lapangan Alamp Aksi.
Tangkap dan penjarakan pimpinan Akpar Medan, PPK beserta rekanan yang diduga melakukan korupsi
Kemudian dugaan terjadinya konspirasi dalam proyek yang bertujuan untuk memperkaya diri dan kelompok tertentu dengan cara melanggar hukum.

"Proyek dimaksud diduga tidak sesuai dengan bestek yang dianggarkan, sehingga kuat dugaan kami bahwa telah terjadi konspirasi antara pimpinan Akpar Medan PPK dan rekanan yang bertujuan untuk memperkaya diri dan atau kelompok semata sehingga dikhawatirkan akan mengarah pada kerugian keuangan negara," tegas Anwar.
Mereka meminta pimpinan atau orang yang paling bertanggung jawab atas proyek yang terindikasi menyalahi itu untuk segera dicopot.
"Kepolisian dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara diminta mengusut tuntas dugaan korupsi serta pengkondisian pemenang tender proyek di Akademi Pariwisata Medan yang diduga bermasalah. Tangkap dan penjarakan pimpinan Akpar Medan, PPK beserta rekanan yang diduga melakukan korupsi," kata Anwar.
Tidak lama melakukan aksi orasi, massa diterima Komisaris Polisi A Ampun, perwakilan dari Bidang Humas Polda Sumatera Utara. Dia menyarankan agar mahasiswa membuat laporan secara resmi.
"Kami dari kepolisian akan menindaklanjuti aspirasi adik-adik mahasiswa kepada pimpinan, tapi saran saya, agar aspirasi ini juga dibuat laporan resminya. Kami akan tindak lanjuti," terangnya.[]