Jakarta - Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Prof. Eddy Pratomo mendukung langkah Pemerintah Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan tetap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap terciptanya kemerdekaan Palestina.
Jangan lupa bahwa Presiden Sukarno pernah mengeluarkan Jargon yang terkenal ketika itu, dengan 'go to hell with your aid'.
"Khusus isu pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel yang dikaitkan dengan iming-iming uang atau dana bantuan asing, dapat ditegaskan bahwa hal tersebut bukanlah merupakan tradisi atau kebijakan pelaksanaan politik luar negeri RI," kata Prof Eddy Pratomo dalam keterangan tertulisnya diterima wartawan, dikutip Tagar, Jumat, 25 Desember 2020.
Prof Eddy yang juga Guru Besar Hukum Internasional Universitas Diponegoro (Undip) tersebut juga mengatakan, pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan suatu negara, tentu harus didasari pertimbangan matang dari berbagai aspek kepentingan nasional.
Baca juga: Penjelasan Puan Maharani Soal Kerjasama Indonesia & Israel
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Prof. Eddy Pratomo mendukung langkah Pemerintah tak buka diplomatik dengan Israel, Palestina merdeka. (foto: Antara/Humas UP).
Menurutnya, pembukaan hubungan diplomatik lebih diabdikan kepada kepentingan mendasar Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
"Sebagai bangsa, kita jangan lupa bahwa Presiden Sukarno pernah mengeluarkan Jargon yang terkenal ketika itu, dengan 'go to hell with your aid', yang menggambarkan bahwa politik luar negeri RI bukan untuk 'diperjualbelikan', tapi untuk diabdikan bagi kepentingan nasional," katanya.
Baca juga: FPKS DPR Sebut Normalisasi Hubungan dengan Israel Haram Hukumnya
Oleh sebab itu, dia mendukung penuh langkah Pemerintah Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan tetap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap terciptanya kemerdekaan Palestina.
"Solusi terhadap hal tersebut adalah penyelesaian melalui opsi dua negara," ujar Prof. Eddy. []