Jakarta – Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di berbagai penjuru dunia untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina dan untuk menunjukkan dukungan mereka bagi rakyat Ukraina.
Sekitar 300 pendukung Ukraina berkumpul di Brussels hari Kamis, 24 Maret 2022. Mereka mendesak para pemimpin Uni Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization - Pakta Pertahanan Atlantik Utara), yang sedang bertemu di sana untuk membahas perang di Ukraina, agar berbuat lebih banyak untuk membantu negara itu dengan memasok senjata, jet-jet tempur atau menetapkan zona larangan terbang.
Ivan Zinchenko, adalah orang Ukraina yang telah tinggal di Belgia selama lima tahun sementara keluarganya masih tinggal di Kharkiv.
Ia mengatakan, “Pertama-tama, kami ingin meminta mereka (para pemimpin Uni Eropa dan NATO) untuk menyediakan sebanyak mungkin dukungan bagi Ukraina. Ini bisa berupa sanksi-sanksi ekonomi, senjata, dukungan finansial, embargo minyak dan gas, bisa apapun juga yang akan membantu kami memenangi perang ini.”
Para pengunjuk rasa memegang gambar kehancuran di Ukraina dalamaksi protes di dekat Perwakilan Tetap Jerman untuk Uni Eropa di Brussels, Belgia, 11 Maret 2022, meminta Jerman untuk memberikan dukungan segera bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia (Foto: voaindonesia.com - Kenzo TRIBOUILLARD/AFP)
Seraya melambai-lambaikan bendera Ukraina dan Eropa, dan membawa poster-poster pro-Ukraina, ribuan demonstran berkumpul di ibu kota Bulgaria, Sofia, Kamis, untuk angkat suara menentang invasi dan untuk menunjukkan dukungan bagi rakyat Ukraina. Sekitar 60 ribu pengungsi dari Ukraina bergabung dalam rapat umum itu.
Olena Kotserva, ketua LSM Mati Ukraina mengatakan, “Apa yang Ukraina minta adalah dukungan pada semua level – organisasi internasional, negara, pemerintah, semua warga untuk mendukung Ukraina.”
Juga pada hari Kamis, 24 Maret 2022, di Mexico City, para aktivis Amnesty International bergabung bersama demonstran berkumpul di Kedutaan Besar Rusia untuk menyatakan penentangan terhadap invasi.

Direktur eksekutif Amnesty untuk Meksiko, Edith Olivares Ferret, mengkritik pemerintah Meksiko karena sikapnya yang mengelak dari konflik itu.
“Sikap Meksiko agak tidak terkoordinasi, di satu sisi menteri luar negeri dan utusan Meksiko untuk PBB, yang memiliki kesamaan sikap dengan Amnesty International, menuntut agar invasi dihentikan. Tetapi di sisi lain, yang mengejutkan kami, kami mengamati kehadiran duta besar Rusia di Senat dan pernyataan-pernyataan presiden Meksiko yang tampaknya bertentangan dengan sikap ini,” katanya.
Di Amerika Serikat (AS), Gubernur New York, Kathy Hochul, mengarahkan para pegawai negara bagian itu untuk mengibarkan bendera Ukraina di beberapa gedung pemerintah, termasuk gedung parlemen negara bagian, kediaman resmi gubernur, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan markas besar Layanan Darurat negara bagian itu (uh/ab)/voaindonesia.com. []
Protes Menentang Invasi ke Ukraina Menggema di Bebeapa Kota di Rusia
Demonstrasi Menentang Invasi Rusia ke Ukraina di Bangkok
Ratusan Demonstran Antiperang di 26 Kota di Rusia Ditangkap
Unjuk Rasa di Depan Kedutaan Besar Rusia di Washington