Jakarta -Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 2,97 persen pada triwulan pertama 2020. Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah mampu menopang pertumbuhan ekonomi sehingga mamu mencatat pertumbuhan pada tercatat masih tumbuh pada kisaran positif .
“Stimulus fiskal pemerintah dalam bentuk bansos ternyata berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam keterangan pers daring di Jakarta, Rabu.
Secara keseluruhan tahun 2020, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah dari 2,3 persen
Baca Juga: Corona, Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Tak Capai Target
Menurut dia, stimulus fiskal yang mendorong konsumsi pemerintah untuk belanja program sosial menjadi indikator yang menyebabkan ekonomi RI tumbuh tidak negatif.
Semula bank sentral memprediksi konsumsi pemerintah akan tumbuh 2,3 persen. Namun Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan realisasi pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan satu lebih tinggi dari perkiraan BI yakni 3,74 persen, sehingga ekonomi Indonesia itu tidak turun lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, untuk triwulan kedua tahun ini BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 0,4 persen. Kemudian triwulan III mencapai 1,2 persen dan triwulan IV mencapai 3,1 persen.

Pertimbangannya, kata Perry, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai berlaku di hampir 70 persen wilayah ekonomi Indonesia serta mencermati perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai minus 2 persen. Secara keseluruhan tahun 2020, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah dari 2,3 persen mencermati pertumbuhan ekonomi triwulan pertama yang mencapai 2,97 persen.
Simak Pula: BI: Pertumbuhan Ekonomi Tak Terganggu Covid-19
“Tapi stimulus fiskal pemerintah akan mengurangi dampak itu dan kebijakan restrukturisasi dunia usaha, program pemulihan ekonomi dan dukungan BI memberikan stimulus moneter, Insya Allah akan mengurangi dampak Covid,” tutur Perry.[]