Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade juga ikut menyoroti silang pendapat soal ekspor benih lobster. Ia tak yakin Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengekspor benih lobster. Untuk itu, ia meminta agar mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti tiddak melakukan pencitraan.
Menurut Andre, selama Kementerian KKP dipegang Susi Pudjiastuti, ekspor benih lobster ilegal juga terjadi. "Bu Susi teriak-teriak begitu, dia juga harus tahu, di zaman beliau ekspor ilegal itu ada. Di Vietnam itu rata-rata benih lobster kita. Jangan Bu Susi hanya sebatas pencitraan," katanya di Kompleks DPR, Jakarta. Selasa 17 Desember 2019.
Andre menjelaskan, Menteri KKP Edy Prabowo sedang mencari solusi terbaik terkait bagaimana agar pemerintah mendapat untung dari benih lobster yang ada di perairan Indonesia. "Bang Edy sebagai menteri baru ingin mencari solusi mengamankan benih lobster kita dan juga memastikan tidak ada ekspor ilegal. Negara ini harus untung, rakyat ini harus untung, bukan pencitraan menteri yang untung," ujarnya.
Susi Pudjiastuti. (Foto: Instagram/@@susipudjiastuti115)
Menurutnya Menteri KKP sedang mencari solusi untuk memastikan benih lobster tetap terjaga. Andre juga mempertanyakan kinerja Susi Pudjiastuti saat menjabat sebagai Menteri KKP. "Bang Edy mengkaji apakah mengizinkan ekspor benih lobster, apakah ini menguntungkan negara dan juga harus memastikan benih-benih lobster kita tetap terjaga. Nah ini lagi di kaji, jadi nggak usah teriak-teriak pencitraan. Tapi zaman Bu Susi, benih lobster kita ada di Vietnam. Bu Susi ngapain aja?" katanya.
Andre menambahkan Kementerian KKP hingga saat ini belum menentukan apakah benih-benih itu akan di ekspor atau tidak. "Setahu saya, kementerian KKP belum mengambil keputusan resmi apakah akan menyetujui ekspor benih lobster atau tidak. Tetapi yang perlu diketahui publik, benih lobster itu selama ini di ekspor secara ilegal. "
"Kementerian KKP dibawah Pak Edy ingin bicara real demi kepentingan bangsa. Bukan hanya sekedar pencitraan untuk kepentingan popularitas menteri. Publik harus tahu ini," katanya lagi.

Seperti diketahui narasi rencana ekspor benih lobster ini awalnya digulirkan Menteri KKP Edhy Prabowo dengan dalil memperbesar penerimaan negara. Caranya, dengan merevisi Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56 Tahun 2016, tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.
Bak gayung bersambut, wacana Menteri KKP tersebut mendapat sinyal persetujuan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Pensiunan Jendral TNI Angkatan Darat itu berpendapat bahwa tingkat keberhasilan hidup lobster di alam bebas hingga taraf dewasa hanya sekitar 1 peresn. Lain halnya jika menjualnya dalam kondisi benih atau bibit yang mampu bertahan hingga 70 persen.
Namun alasan tersebut ditepis mentah-mentah oleh mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Melalui akun Twitter-nya, tokoh perikanan dan kelautan nasional tersebut kerap kali mengutarakan nada kekecewaannya atas rencana pemerintah. Bahkan dalam sebuah cuitannya, Susi menyebut Indonesia tidak lebih pintar dari Vietnam, yang notabene merupakan negara tujuan ekspor benih lobster.
"Vietnam/ budidaya hanya membesarkan. Dan hanya dari Indonesia mereka bisa dapat, lewat Singapura atau yang langsung. Negara lain yang punya bibit tidak mau jual bibitnya. Kecuali kita, karena bodoh," ucapnya melaui status Twitter, pekan lalu, 13 Desember 2019.[]
Baca Juga:
- Edhy Lihat 3 Hal Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster
- Kata Susi Harga Benih Lobster Lebih Gede dari Harley