TAGAR.id, Jakarta - Elon Musk, pada hari Kamis, 19 Mei 2022, menolak tuduhan bahwa dia meraba-raba dan mengekspos dirinya ke pramugari enam tahun lalu. "Tuduhan liar itu sama sekali tidak benar," ujar orang terkaya di dunia itu mencuit di Twitter, platform yang sedang dalam proses untuk dibelinya senilai 44 miliar dolar AS.
Outlet berita Insider melaporkan pada hari sebelumnya bahwa perusahaan roket Musk, SpaceX, membayar seorang perempuan 250.000 dolar AS pada tahun 2018 untuk menyelesaikan klaim pelecehan seksual terhadapnya.
"Serangan terhadap saya harus dilihat melalui lensa politik - ini adalah pedoman standar (tercela) mereka," cuit Musk, 19 Mei 2022. Dia tidak merinci siapa yang dimaksud dengan "mereka", tetapi menambahkan: "Saya memiliki tantangan untuk pembohong ini yang mengklaim teman mereka melihat saya 'terbuka' - jelaskan satu hal, apa saja (bekas luka atau tato) yang tidak diketahui oleh publik. Dia tidak akan bisa melakukannya, karena itu tidak pernah terjadi."

Pengusaha kelahiran Afrika Selatan dengan berkewarganegaraan Afrika Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Kanada itu sebelumnya mengatakan dia mengalihkan dukungan politik di AS dari Partai Demokrat ke Partai Republik. "Sekarang, lihat kampanye trik kotor mereka terhadap saya terungkap," tambahnya.
Minggu ini, Musk dengan kekayaan bersih diperkirakan 265 miliar dolar AS, menunda tawarannya untuk membeli Twitter, dengan alasan pembelian tidak akan dilanjutkan kecuali kalau dia mendapat bukti jumlah akun spam yang mengganggu platform.
Musk juga menjadi berita utama yang tidak menyenangkan yang menuduh ada diskriminasi, pelecehan terhadap pekerja kulit hitam, dan pelecehan seksual di perusahaannya yang lain, Tesla. (ka/ab)/AFP/voaindonesia.com. []
Gedung Putih Enggan Tanggapi Terkait Elon Musk Akuisisi Twitter
Dibeli Elon Musk, Twitter Akan Jadi Sarang Hoax?
Sebagian Warga Khawatir dengan Akuisisi Twitter oleh Elon Musk
Bagaimana Nasib Twitter di Tangan Elon Musk