Kuwait - Penguasa baru Kuwait, Emir Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, hari Rabu, 7 Oktober 2020, menunjuk Sheikh Meshal al-Ahmad, deputi kepala Garda Nasional Kuwait, sebagai putra mahkota negara anggota OPEC yang menjadi sekutu AS itu.
Dipilihnya Sheikh Meshal, yang harus disetujui oleh parlemen negara di Teluk Arab itu, “direstui keluarga Al Sabah,” sebut kantor berita resmi KUNA mengutip pernyataan dari kantor emir.
Sebelumnya dua anggota keluarga berkuasa Kuwait mencuit pesan di Twitter yang menyatakan kesetiaan kepada Sheikh Meshal sebagai putra mahkota.

Sheik Nawaf mulai berkuasa setelah kematian kakaknya, Sheikh Sabah al-Ahmad pekan lalu, pada saat terjadi ketegangan antara negara tetangga terbesar Kuwait, Arab Saudi, dan Iran, dan ketika pemerintah berusaha mendukung keuangan negara yang tertekan oleh rendahnya harga minyak dan pandemi virus corona.
Para diplomat dan analis menyatakan bahwa karena sikapnya yang tidak suka menonjolkan diri dan usianya, Sheikh Nawaf yang berusia 83 tahun mungkin mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab kepada pewarisnya, yang harus bertindak cepat untuk menangani isu-isu di dalam negeri.
Ketua parlemen Kuwait telah menyatakan apabila emir mengumumkan putra mahkota pada hari Rabu, maka parlemen akan mengadakan pemungutan suara mengenai pilihan itu pada hari Kamis, hari terakhir pada masa kerja parlemen (uh/ab)/voaindonesia.com. []