Gowa - Empat mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin (UINA) Makassar mengalami tindakan pelecehan seksual oleh pria tak dikenal di sekitar pemukiman Kos. Salah satu korban berinisial MIR, menceritakan kronologinya, dia mengaku syok dengan kejadian yang menimpanya pada Rabu 19 Februari 2020 malam, saat hendak ke kos rekannya yang berlokasi di belakang Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.
"Saya syok sekali kak, Kemarin sudah magrib, saya mau ke kosnya temanku, rencana bermalam disana, pas kulewati itu gang paving blok di belakang Fakultas Dakwah dan Komunikasi, pria itu mau keluar dan saya mau masuk di gang itu. Pas berpapasan sekitar dua meter laki-laki misterius itu panggil dan menghampiri saya. Trus dia menyapa dan bilang kalau ternyata dia salah orang," tutur MIR.
Iya kak jahanam sekali itu orang, saya tidak pernah lihat pria itu sebelumnya.
"Terus lelaki itu berlalu, tidak lama kembali lagi menghampiri saya dan berkata kalau dia mau pegang payudaraku sembari tangannya memegang pundak ku yang saat itu posisi saya di atas motor," tambahnya
Kepada Tagar, MIR juga membeberkan ciri-ciri pelaku pelecehan seksual misterius tersebut.
"Iya kak jahanam sekali itu orang, saya tidak pernah lihat pria itu sebelumnya. Ciri-cirinya itu tinggi kurus, kulitnya agak coklat. Intinya motornya bukan matic," ungkap MIR.
Belakangan MIR juga mengaku jika korbannya bukan cuma dirinya. Ada empat korban lainnya yang mengalami peristiwa pelecehan tersebut. Dan dipastikan dengan orang yang sama.
Belum ada laporan masuk, saya akan cari siapa-siapa korbannya dulu dan meminta keterangan dari mereka.
"Iya korbannya bukan cuma saya, ada empat temanku lainnya yang mengalami hal serupa. Pelakunya juga sama, pakai helm," jelas MIR.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Romangpolong, Bripka Mukhtar saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan atas kasus tersebut. Kendati saat ini dirinya tengah mencari informasi terkait korban-korban pelecehan seksual oleh pria tak dikenal tersebut.
"Belum ada laporan masuk, saya akan cari siapa-siapa korbannya dulu dan meminta keterangan dari mereka," tutur Bripka Mukhtar. []