Jakarta – Perayaan Tahun Baru Imlek kali ini jatuh pada Jumat 12 Februari 2021. Bagi masyarakat Tionghoa ini merupakan perayaan yang tidak boleh terlewatkan. Biasanya mereka merayakan Imlek ini dengan acara bersama keluarga dan makan bersama.
Selain itu, mereka juga menghiasi rumahnya dengan hiasan yang bernuansa merah untuk kemeriahan perayaan ini. Namun, karena kondisi pandemi Covid-19 mereka cukup merayakannya dari rumah saja.
Dengan menghidupkan nuansa Imlek agar tetap ada walaupun tidak kumpul bersama keluarga besar, menyajikan beberapa makanan khas Imlek di rumah menjadikan momen perayaan tetap berwarna. Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat Imlek memiliki akan membawa keberuntungan. Masing-masing makanannya pun memiliki makna tersendiri bagi mereka.
1. Ikan Bandeng Utuh
Biasanya ikan bandeng utuh akan banyak dicari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. (Foto : Instagram/santosa.seafood)
kan bandeng utuh merupakan salah satu sajian makanan yang menjadi ciri khas dalam perayaan Imlek. Hal itu disebabkan karena sejak dulu, ikan bandeng dipercaya sebagai sumber rezeki bagi mereka yang merayakan Tahun Baru Imlek. Ikan bandeng itu sendiri memiliki harga yang dikenal tidak murah.
Jika membeli ikan bandeng utuh khusus untuk perayaan Imlek, tidak diperkenankan menawar harganya yang tinggi tersebut. Hal ini dipercaya, jika menawar atau menyediakan ikan bandeng dalam keadaan tidak utuh satu ekor, akan mengurangi rezeki atau terkena sial. Bagi masyarakat Tionghoa ikan bandeng juga dipercaya sebagai harapan dalam menjalankan kehidupan, menyukseskan masa depan serta bagi keturunan mereka.
2. Kue Keranjang
Potret sajian kue keranjang dalam perayaan Tahun Baru Imlek. (Foto : Instagram/kuehoki)
Kue keranjang atau nian gao dalam nama Mandarinnya juga menjadi salah satu makanan khas Imlek. Sajian kue ini mirip dengan dodol dengan bentuk lingkaran. Oleh karena itu kue keranjang ini memiliki makna kekeluargaan. Dari bentuk tersebut, makna kekeluargaan ini erat dan tidak mudah dipisahkan.
Makanan ini populer dicari oleh masyarakat Tionghoa sebagai sajian dalam perayaan Imlek. Selain itu, kue ini dipercaya dapat sebagai lambang menyukseskan atau kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa.
3. Mi Goreng

Tidak jarang, bagi yang merayakan Imlek menghidangkan makanan mi goreng di rumah. Mi goreng disajikan dalam bentuk yang lebih panjang dari pada umumnya. Hal ini menjadikan masyarakat Tionghoa memaknai mi goreng sebagai lambang atau simbol umur panjang dan kesehatan yang tiada ujung.
Mi goreng biasa disajikan tiap momen besar dirayakan, tidak hanya saat Tahun Baru Imlek saja. Selain itu, bagi masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa menyantap mi goreng ini saat Imlek akan mendapatkan kehidupannya yang abadi dengan rezeki berlimpah dan kebahagiaan.
4. Yee Sang
Yee sang atau yu sheng adalah makanan khas lainnya dalam perayaan Imlek. (Foto : Instagram/hazeldiary_)
Makanan khas Imlek selanjutnya adalah yee sang atau yu sheng. Perayaan Imlek akan lebih meriah dengan menghadiri yee sang atau yu sheng dalam sajiannya. Makanan ini disajikan seperti salad karena berisi sayuran dan ikan dengan memadukan warna-warna cantik. Biasanya di dalamnya terdapat 8-17 jenis bahan, yang angkanya tersebut dianggap sebagai lambang keberuntungan dalam budaya Cina.
Biasanya di dalamnya terdapat ikan mentah seperti salmon atau tuna, dan untuk sayurannya berupa irisan wortel, lobak, rumput laut, jeruk bali, hingga pangsit. Yee sang atau yu sheng ini memiliki keberuntungan bagi mereka yang mempercayainya.
Sebelum memakannya, anggota keluarga akan bersama-sama mengangkat tinggi yee sang atau yu sheng ini. Hal ini dimaknai sebagai menggantung harapan ke atas. Semakin tinggi diangkat, semakin tinggi harapannya. (Hafidjah Niraulia S)
Baca Juga:
- Sejarah Panjang Kue Keranjang Pada Perayaan Tahun Baru Imlek
- Nasihat Bijak Sequis Life Soal Angpau Tahun Baru Imlek
- Sambut Imlek, Bobby Nasution Temui Komunitas Hao Xiong Di