Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka suara mengenai perintah Presiden Prabowo Subianto untuk mengganti mobil dinas menteri Kabinet Merah Putih dengan kendaraan buatan PT Pindad. Saat ini, mobil dinas menteri mayoritas menggunakan Toyota Alphard, yang diimpor dari Jepang. Erick mengungkapkan bahwa Pindad sedang menyiapkan pesanan sekitar 4.600 unit Maung Garuda untuk Kementerian Pertahanan dalam dua tahun ke depan.
Erick menekankan pentingnya koordinasi dengan Direktur Utama Pindad untuk memastikan bahwa produksi kendaraan ini berjalan lancar. "Alokasi produksinya di situ. Apakah ada tambahan order dari kementerian, kami akan kembali tanya ke Dirut Pindad, agar line of production ini bisa diproyeksikan dengan baik dan tidak menjadi isu lain di kemudian hari," ujarnya saat ditemui di Kementerian Perhubungan Jakarta.
Kementerian BUMN mendukung rencana ini sebagai upaya untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. "Kami mendukung bagaimana produksi dalam negeri harus ditingkatkan. Pasti ada tahapannya, tidak bisa langsung hari ini. Line produksinya harus ditata dengan baik, dan Dirut Pindad yang paling tahu tentang hal ini," kata Erick.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, mengapresiasi rencana tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk memperkuat industri dalam negeri. "Ini merupakan arahan yang luar biasa dan tindakan nyata dari Bapak Presiden Prabowo Subianto terhadap keberpihakan industri dalam negeri. Kami berharap Indonesia dapat memiliki industri otomotif yang mandiri," ujarnya dalam keterangan resmi.
Pindad saat ini masih menunggu tindak lanjut dari arahan tersebut, termasuk proses pengadaan dari masing-masing kementerian dan instansi. Perseroan juga menyatakan siap untuk memenuhi instruksi Presiden, dengan dukungan fasilitas produksi dan infrastruktur pendukung. "Prinsipnya, Pindad sudah memulai produksi kendaraan operasional dan hasilnya sudah digunakan oleh satuan TNI dan Polri," pungkas Abraham.