Jakarta – Badan Obat-Obatan Eropa (EMA - European Medicines Agency) hari Kamis, 9 September 2021, menyatakan pihaknya mempertimbangkan tambahan empat vaksin virus corona (Covid-19) dalam pengambilan keputusan, termasuk vaksin buatan Rusia dan China. Rekomendasi itu harus memperoleh otorisasi dari seluruh Eropa pada akhir tahun 2021.
Dr Marco Cavaleri, kepala strategi vaksin badan itu mengemukakan di Amsterdam, saat ini pihak regulator sedang meninjau hasil vaksin yang diproduksi oleh CureVac dan Novavax. Dijelaskan juga bahwa pihaknya akan mendiskusikan vaksin produksi kedua perusahaan tersebut "dalam beberapa minggu mendatang."
Laboratorium perusahaan biofarmasi CureVac di Tuebingen, Jerman, 12 Maret 2020 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Andreas Gebert/File Foto)
Awal tahun ini, CureVac melaporkan vaksinnya kurang dari 50% efektif sementara Novavax mengatakan suntikannya sekitar 90% efektif.
Novavax menyatakan berupaya memperoleh persetujuan terlebih dahulu di negara-negara berkembang daripada berfokus pada pasar Uni Eropa atau AS.

Cavalieri mengungkapkan beberapa pembicaraan "konstruktif" dengan produsen vaksin Sputnik dari Rusia dan Sinovac dari China, namun lebih banyak data diperlukan. "Masih belum pasti untuk diketahui kapan kemajuan evaluasi kedua vaksin ini akan bisa disimpulkan," Cavalieri menambahkan (mg/jm)/voaindonesia.com. []
70% Penduduk Dewasa Uni Eropa Sudah Terima Vaksin Covid-19
Setengah Penduduk Dewasa Uni Eropa Sudah Vaksinasi Covid-19
Kewajiban Vaksinasi di Eropa Tidak Melanggar HAM
Regulator Obat Uni Eropa: Vaksin AstraZeneca Aman