TAGAR.id, Jakarta - Es teler legendaris memang menjadi salah satu kuliner yang banyak dicari di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tepatnya di sekitar pasar sentral, jalan Sam Ratulangi.
Rusli, 51 tahun, warga Kelurahan Jawi-jawi mengaku sudah berjualan di sana selama lebih dari 30 tahun. Es telernya sudah memiliki banyak pelanggan sejak jaman pasar tua, sampai pasar baru terbangun.
"Saya mulai jualan es teler tahun 1991 di sekitar pasar sini," katanya saat ditemui Tagar, Senin, 21 September 2020.
Selain es teler, ia juga menjajakan es pisang ijo. Kuliner khas Sulawesi dengan bahan dasar pisang dibalut tepung berwarna hijau. Menikmati dua jenis jajanan ini memang paling cocok dinikmati saat musim panas atau kemarau.
Es teler legendaris milik pak Rusli yang selalu mangkal di sekitar pasar Bulukumba. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)
Setiap porsinya dibanderol dengan harga Rp 5 ribu saja. Bukan hanya harganya yang tidak bikin kantong bocor, rasanya juga sangat nikmat. Sensasi air kelapa dari es telernya menjadi ciri khas yang menyegarkan dan ampuh melepas dahaga.
Es teler legendaris Pasar Sentral Bulukumba Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)
Setiap hari, Rusli bisa menghabiskan ratusan porsi es teler dan es pisang ijo. Omzet per hari mulai dari Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu. "Kalau hari-hari biasa ya bisa 700 ribuan, kecuali kalau bulan puasa selalu tembus satu juta lebih Alhamdulillah," kata dia.
Setiap hari Rusli mulai berjualan pukul 13.00 WITA. Biasanya ia pulang setelah semua dagangannya laris. Kadang jika cuaca menyengat, hanya sekitar dua jam saja dirinya sudah kembali ke rumah. "Hari-hari biasa ya sampai jam 5 sore rata-rata," ujarnya.
Sementara Mayang, 19 tahun, salah satu pelanggan mengatakan es teler pak Rusli memang beda dari yang lain. Selain itu isinya juga lebih banyak dan bermacam-macam.
"Segelas itu ada cendolnya, nangka, kelapa, dan pakai es putar," ucap Mayang. PEN []
Baca juga: