Evakuasi Keluarga PDP Positif Corona di Dairi Lamban

Pemerintah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dinilai lamban dalam penanganan penyebaran virus corona.
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19. (Foto: cbs7.com/MGN Image)

Dairi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, Sumatera Utara, dinilai lamban dalam penanganan penyebaran virus corona. Baru setelah dinyatakan positif, keluarga PDP Covid-19 dievakuasi.

Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Dairi Robinson Simbolon, mengatakan Pemkab Dairi sudah terlalu lamban, tidak langsung mengambil tindakan terukur setelah PDP dimaksud dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan.

"Seharusnya langsung diisolasi. Di mana pola pencegahan yang didengungkan selama ini? Bagaimana lagi mau melacak yang pernah kontak dengan mereka," katanya.

Ketua Indonesian Corruption Watch (ICW) Kabupaten Dairi Marulak Siahaan, berharap agar Pemkab Dairi tidak terlalu banyak rapat, namun melakukan tindakan nyata dan terukur.

"Ini masalah nyawa manusia. Jangan terlambat memberikan informasi ke masyarakat, agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Omong kosong, rapat-rapat teleconference, tindakan urgen begini lamban," katanya.

Marulak menambahkan, seharusnya Pemkab Dairi melakukan penyiraman disinfektan di daerah tempat tinggal PDP dimaksud. "Bukan di terminal. Seolah-olah hanya butuh agar dilihat banyak orang," tambahnya.

Diberitakan Tagar sebelumnya, sejak Rabu, 25 Maret 2020 siang, viral di dunia maya baik Facebook maupun WhatsApp, satu pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan belum lama ini, disebut-sebut positif Covid-19.

Kamis 26 Maret 2020 satu orang anggota keluarga telah dibawa ke RSUD Sidikalang menjalani isolasi

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Rahmat Syah Munthe, dikonfirmasi wartawan di grup WhatsApp pada Kamis, 26 Maret 2020 mengatakan, masih menunggu informasi resmi.

“Sesuai protokol komunikasi kita sedang menunggu konfirmasi pengumuman dari provinsi, siang ini akan dirilis ibu bapak,” katanya.

Terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Jonny Hutasoit, coba dikonfirmasi lewat telepon, tidak berhasil.

Sementara itu, Juru Bicara Pemkab Dairi terkait Covid-19 dr Edison Damanik dikonfirmasi wartawan lewat telepon mengatakan, belum memiliki data.

“Saya belum punya bahan. Tapi nanti jam satu (13.00 WIB), akan ada pengumuman yang akan disampaikan langsung bupati,” katanya.

Akhirnya, Pemkab Dairi menyampaikan rilis resmi pada pukul 16.14 WIB, melalui grup WhatsApp kepada jurnalis. Disampaikan, satu PDP positif terpapar Covid-19.

Pada pukul 19.24 WIB, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Dairi dr Edison Damanik, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Rahmat Syah Munthe menyampaikan, keluarga PDP tersebut dievakuasi ke RSUD Sidikalang.

Menindaklanjuti keterangan resmi dari pemerintah provinsi terhadap salah satu pasien yang terkonfirmasi positif corona, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu langsung memerintahkan gugus tugas mengambil langkah-langkah penanganan, demikian siaran pers tersebut.

"Kamis 26 Maret 2020 satu orang anggota keluarga telah dibawa ke RSUD Sidikalang menjalani isolasi. Adapun ibu dan adiknya saat ini telah berada di Medan, namun gugus tugas tetap membangun komunikasi dengan keluarga di Medan untuk menjamin mereka selama di Medan juga untuk mengisolasi diri," kata Edison.

Pemkab Dairi juga mengimbau masyarakat, bagi orang yang merasa pernah kontak erat dengan pasien untuk isolasi diri selama 14 hari dan jika mengalami gejala mirip Covid-19 agar melaporkan diri ke Puskesmas terdekat.[]

Berita terkait
Pertama dari Dairi, Satu Warga Positif Covid-19
Satu warga Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dikonfirmasi positif infeksi Covid-19.
Viral di Medsos, Satu Warga Dairi Positif Corona?
Sejak Rabu, 25 Maret 2020 siang, viral di media sosial satu PDP di Dairi disebut-sebut positif Covid-19.
Kakek yang Menghamili Siswi SMP di Dairi Ditangkap
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Dairi menangkap pria tua tersangka perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja