Jakarta - Reformasi 1998 memiliki rangkaian peristiwa yang sulit untuk dihapus dari ingatan. Mulai dari memperjuangkan Indonesia lewat demonstrasi turun ke jalan, hingga penculikan para aktivis.
Bahkan, hingga saat ini ada 13 orang aktivis mahasiswa yang belum diketahui keberadaanya. Sebagian dari mereka kembali, menampakkan diri, bukan sebagai aktivis, tetapi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Berikut Tagar rangkum, 5 aktivis 98 yang menjadi anggota DPR:
1. Fadli Zon
Fadli Zon merupakan aktivis pergerakan 98 yang selalu bersama-sama dengan teman duetnya Fahri Hamzah. Dia kembali menduduki kursi empuk di DPR. Namun, tidak lagi sebagai wakil ketua DPR perwakilan dari fraksi Partai Gerindra.
Maju sebagai caleg DPR dari dapil Jawa Barat V, dia berhasil memperoleh suara sebanyak 230.524.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat diwawancarai media massa di Gedung DPR RI tekait BPJS Kesehatan. (Foto: Antara/Muhammad Zulfikar)
2. Adian Napitupulu
Pada zaman Orde Baru, Adian Napitupulu merupakan aktivis yang kerap keras melemparkan kritikan kepada pemerintahan Presiden ke-1 Indonesia Soeharto. Akibatnya, aktivis Forum Kota (Forkot) ini beberapa kali dibui.
Saat ini Adian resmi menjabat anggota DPR periode 2019-2024. Dia menjadi anggota dewan setelah meraih suara maksimal ketika bertarung di daerah pemilihan (dapil) Jawa barat V dengan perolehan 80.228 suara.
Beberapa waktu lalu, Adian secara tegas menolak tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menduduki jabatan sebagai menteri.
Adian Napitupulu. (Foto : Instagram/@adianna70fanbase)
3. Faisol Reza
Faisol Reza merupakan 1 dari 3 aktivis yang dibebaskan setelah diculik di era reformasi. Dia bebas lantaran latar belakang keluarga Faisol Reza merupakan Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus statusnya santri.
Aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini menjadi korban penculikan saat berjalan di YLBHI Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada tahun 1998. Saat ini dia juga resmi menjadi anggota DPR dari Fraksi PKB.

4. Rieke Diah Pitaloka
Lahir di Garut, Jawa Barat, 8 Januari 1974. Mantan aktivis 98 ini merupakan mahasiswa jurusan Fakultas Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI) pada saat itu.
Meski tiga periode menjadi anggota DPR RI, dia lebih dikenal masyarakat sebagai artis. Pada masa Orde Baru, wanita ini selalu aktif mengikuti demonstrasi pada saat pemerintahan Soeharto.
Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka. (Foto: Instagram/riekediahp)
5. Desmond Junaidi Mahesa
Menjabat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN), Desmon merupakan aktivis 98 yang pernah diculik orang tidak dikenal pada 3 Februari 1998. Desmond membuka Kantor Hukum Des & Des di Jakarta pada 1998 setelah penculikan itu.
Dia merupakan salah satu aktivis dan mahasiswa yang berjuang menegakkan keadilan dan demokrasi pada pemerintahan Orde Baru. Kini dia menjadi anggota DPR periode 2019-2024.
Politisi Gerindra, Desmond J. Mahesa, lebih percaya pernyataan Ketua DPD Jawa Barat Partai Gerindra, Mulyadi, yang menyatakan partainya menarik dukungan terhadap pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu, daripada pernyataan Sohibul Imam, Presiden PKS yang menyatakan Gerindra tetap dukung pasangan tersebut. Desmond mengklaim, kader Gerindra tidak akan berbicara sembarangan jika bukan merupakan hasil rapat, karena partainya tertib terhadap aturan. (Foto: Nhn)