Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon merasa perlu mengevaluasi kinerja setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Di salah satu poinnya, ia secara terang-terangan menyebut Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi berkali-kali membuat marah umat Islam.
Meski tidak mengungkap alasan utamanya. Namun, diketahui Menag Fahrul Razi sempat secara tegas menyatakan bakal menindak para aparatur sipil negara (ASN), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pegawai di lingkungan pemerintah lainnya yang terjangkit paham radikal, yang lebih diingat masyarakat sebagai polemik celana cingkrang dan penggunaan cadar.
Fadli Zon: Bukan mempertajam segregasi.
Menag juga sempat mengungkap cara masuknya kelompok maupun paham-paham radikal ke rumah ibadah yang ada di lingkungan BUMN, pemerintahan, dan di tengah masyarakat, bisa masuk melalui mereka yang berpenampilan menarik alias good looking.
Baca juga: Bela KPAI, Fadli Zon Tantang Polisi Baca UU Perlindungan Anak
Selain soal good looking, ada pula rencana penerbitan sertifikasi penceramah oleh Kementerian Agama yang tak sedikit menimbulkan penolakan dari ormas Islam.
"Beban yang ketiga adalah beban perpecahan di periode sekarang ini, masih ada upaya untuk bermain-main dengan sejumlah isu sensitif keagamaan. Menteri Agama misalnya berkali-kali membuat umat Islam marah karena sejumlah ucapan dan kebijakannya," kata Fadli Zon dikutip Tagar dari kanal YouTube Fadli Zon Official pada Kamis, 22 Oktober 2020.
Menteri Agama Fachrul Razi. (Foto: Instagram/fachrulrazi__official)
Kemudian, politisi Gerindra itu juga menyinggung pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP yang tidak transparan tersebut sempat menimbulkan perpecahan di akar rumput.
Diketahui, Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni atau PA 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama sempat meleburkan diri bersama banyak ormas lainnya ke dalam Anak NKRI saat mendemo penolakan RUU HIP di gedung DPR.
"Pancasila yang seharusnya menjadi alat pemersatu melalui draf RUU Haluan Ideologi Pancasila justru membuat banyak marah orang dan bahkan menjadi pemecah belah," ucapnya.
Fadli pun menyarankan, seharusnya di periode kedua ini Presiden Jokowi belajar membangun pemerintahan yang berusaha melakukan proses rekonsiliasi.
"Bukan mempertajam segregasi," tuturnya.
Baca juga: Fadli Zon Tantang Yunarto Wijaya Bikin Survei Menteri Terbaik
Baginya, setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ini justru membuat beban rakyat dan negara kian berat.
"Kalau diminta menilai perjalanan setahun terakhir, apalagi enam tahun terakhir, tanpa bermaksud melebih-lebihkan, cukup jelas saya melihat ada banyak sekali kemunduran yang telah kita alami di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, rakyat dan negara sama-sama memikul beban yang kian berat," kata Fadli Zon. []