Jakarta - Demonstrasi mahasiswa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berakhir ricuh dengan polisi pada Selasa malam, 24 September berimbas pada jatuhnya korban dari beberapa mahasiswa. Salah satunya, Koordinator Aksi Universitas Al Azhar Faisal Amir.
Kronologi Demonstrasi
Mahasiswa dari Universitas Al Azhar ikut serta dalam aksi demonstrasi di depan gedung DPR pada Selasa siang, 24 September 2019, bergabung dengan ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
Mereka menyuarakan tuntutan menolak pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Kitab Hukum Pidana (KUHP), pembatalan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupso (KPK), dan undang-undang lain yang dinilai mencederai demokrasi.
Mahasiswa terlibat kericuhan dengan petugas kepolisian saat mengikuti aksi di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 September 2019. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)
Mulai Ricuh
Namun, jelang petang demonstrasi memanas sampai menimbulkan bentrokan antara mahasiswa dengan polisi. Sebab, ada sejumlah mahasiswa memaksa masuk ke DPR, hingga membuat pintu gerbang depan jebol.
Suasana di depan DPR tidak kondusif. Sejumlah mahasiwa yang masih bertahan melempari polisi dengan beberapa benda. Polisi pun melakukan tindakan dengan menyemprotkan water canon dan menembakan gas air mata.
Unggahan Instagram @akarumput.id terkait mahasiswa Al Azhar Faisal Amir. (Foto: Instagram/@akarumput.id)
Terpisah Dari Rombongan
Beberapa mahasiswa yang masih berada di depan gedung DPR membubarkan diri, termasuk Faisal Amir dan mahasiswa dari Universtas Al Azhar. Mereka bergerak ke arah Senayan.
Hanya saja, Faisal terpisah dari rombongan yang berdemonstrasi di depan gedung DPR. Kemudian, Faisal ditemukan dalam kondisi terkapar.
"Tengkorak retak, pendarahan otak, dan patah tulang bahu," seperti dikutip Tagar dari unggahan akun Instagram @akarumput.id pada Selasa, 25 September 2019. []