Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meminta semua pihak untuk mewaspadai fenomena anomali cuaca. Mensos menegaskan bahwa penguatan mitigasi bencana penting untuk diperhatikan semua pihak untuk meminimalkan resiko bencana.
"Sekarang ini kan cuaca tidak menentu. Bulan-bulan ini seharusnya kita sudah memasuki musim kemarau. Tapi kita lihat hujan kan masih sering terjadi, " tuturnya di Aula Kantor Kecamatan Marancar, Tapanuli Selatan, Rabu, 19 Mei 2021.

Saya minta ada upaya terencana dan Serius dalam mitigasi bencana. Untuk mengurangi resiko bencana. Maka penting juga melestarikan kearifan lokal. Seperti kalau ada gempa besar masyarakat di pantai lari ke ketinggian.
Dalam kesempatan itu, Mensos berpesan kepada semua pihak terkait untuk memastikan Kesiapsiagaan menghadapi bencana. Mensos juga minta langkah-langkah mitigasi bencana diperkuat untuk mengurangi resiko bencana.
Saat kedatangannya, Mensos disambut upacara adat selamat datang Mangulosi. Turut hadir menyambut Mensos, Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly Pasaribu, Kadinsos Sumatera Ranai, Kapolres Tapsel: AKBP Roman Smaradhana, Dandim 0212 TS Letkol Inf. Rooy Chandra S, Kadinsos Tapsel Nurdin dan Kepala Balai Karya Bahagia Medan Wibowo.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (Foto:Tagar/Kemensos)
"Saya minta ada upaya terencana dan Serius dalam mitigasi bencana. Untuk mengurangi resiko bencana. Maka penting juga melestarikan kearifan lokal. Seperti kalau ada gempa besar masyarakat di pantai lari ke ketinggian, " ungkap Mensos.
- Baca juga : Bertolak ke Tapanuli Selatan, Mensos Ingin Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Longsor Terpenuhi
- Baca juga : Mensos: Disiplin Jadi Kunci Menata Administrasi dengan Sistem Elektronik
Dalam kesempatan yang sama Mensos memberikanb bantuan sebesar Rp267.372.295. Sebelumnya, Kemensos juga telah menyerahkan santunan senilai Rp180 juta kepada 12 ahli waris korban longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sehingga, masing-masing ahli waris, mendapatkan santunan sebesar Rp`15 juta. Santunan itu untuk 12 jiwa yang menjadi korban tewas dalam bencana longsor di area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Kecamatan Marancar. []