Jakarta - Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean berpandangan, sebaiknya tes Covid-19 kepada pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tidak hanya dilakukan di Arab Saudi saja.
Akan tetapi, setibanya di Tanah Air, ia melihat ada pembiaran di mana Rizieq justru disambut bak pahlawan oleh para simpatisannya di Bandar Udara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta). Di matanya, momen tersebut berpotensi membuka celah munculnya klaster baru Covid-19.
Andai angka Covid-19 naik, mereka tinggal dirawat. Kalau negara sudah tidak mampu membiayai, disetop aja.
"Kalau ini kan masalah Satgas lah ya, mereka itu yang tahu aturannya. Seandainya tidak dikarantina, dilakukan Swab oleh pemerintah, dilakukan ketika mau terbang dari sana, itu aturan yang saya tahu. Tetapi aneh (saat ini belum di-Swab), (pemerintah) lebih paham aturan lah," kata Ferdinand kepada Tagar, Sabtu, 14 November 2020.
Baca juga: Kegagapan Jokowi dan Pembiaran Kerumunan Massa Rizieq Shihab
Menurut dia, pemberlakuan isolasi mandiri ataupun karantina selama 14 hari bagi warga negara Indonesia yang baru datang dari luar negeri tentunya menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Kata Ferdinand, seandainya Rizieq Shihab negatif Covid-19, maka tidak perlu dikarantina. Namun, dirinya merasa perlu mengkritisi realitas yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini. Di mana pimpinan FPI bersama para simpatisannya terbukti melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi.

"Akan tetapi dalam hal ini kan kerumunan sudah terjadi berkali-kali. Baru beberapa hari saja sudah kerumunan terus dan itu kita pastikan akan menjadi klaster. Tidak ada manusia ini yang kebal Covid-19. Bayangkan kerumunan itu banyak itu manusia," ucapnya.
Jadi, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemarin-kemarin telah membiarkan terjadinya pelanggaran terhadap aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dibuatnya sendiri melalui payung peraturan gubernur DKI.
Baca juga: Doni Monardo Disebut Takut kepada Rizieq Shihab
Di sisi lain, Ketua Satgas Covid-19 yang merangkap juga sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ia sarankan harus menegur Gubernur Anies, selaku pimpinan satgas di Ibu Kota.
"Ini suatu situasi pandemi kok, harusnya Anies diperintahkan sesuai aturan protokol PSBB," tuturnya.
Ferdinand pun menyayangkan langkah Doni Monardo sempat membagikan 20.000 masker kain dan medis serta hand sanitizer untuk acara Maulid Nabi dan pernikahan Najwa Shihab, putri Rizieq Shihab, yang berlangsung di Petamburan, Jakarta pada Sabtu 14 November 2020.
Baginya, nampak jelas Rizieq Shibab sudah tidak memedulikan adanya pagebluk Covid-19, terbukti dengan berulang kali melakukan pengumpulan massa.
"Satgas harus membiarkan saja lah, buat apa? Biarin saja kalau mau tertular-tertular lah, sekalian gitu loh. Karena mereka tidak peduli dengan Covid-19. Andai angka Covid-19 naik, mereka tinggal dirawat. Kalau negara sudah tidak mampu membiayai, disetop aja," ujar Ferdinand Hutahaean. []