Jakarta - Mantan menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berdebat panas dengan mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaen di Twitter.
Mulanya Susi mengomentari postingan Presiden Jokowi mengenai vaksin.
Unggahan Jokowi di Twitter, @jokowi. (Foto: Tagar/screenshot Twitter Jokowi)
"Setahun dalam selubung pandemi, tentu ada rasa bosan, lelah dan sedih. Kita sama merindukan suasana normal, kegiatan seperti sediakalan dan tidak dicekam ketakutan. Mari kita sama berjuang untuk mengakhiri pandemi ini dengan disiplin ketat, menjalankan protokol kesehatan," tulis Presiden Joko Widodo di akun @jokowi.
Susi pun mengomentari cuitan Jokowi, namun Susi tidak mengomentari terkait pandemi, tapi dia meminta Jokowi untuk mengimbau masyarakat agar menghentikan ujaran kebencian yang selama ini marak di masyarakat.
Cuitan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti. (Foto: Tagar/Screenshot Twitter @susipudjiastuti)
"Mohon dibantu dengan himbauan dari bapak Presiden untuk menghentikan hate speech,...ujaran kebencian, yang baik mengatasnamakan agama, ras/suku/relawan dll...pandemic sudah cukup membuat depress ekonomi sosial jiwa kesehatan masyarakat semua,"tulis Susi di aku Twitternya @susipujiastuti
Cuitan mantan menteri kelautan dan perikanan itu di komentari mantan politisi Partai demokrat Ferdinand Hutahaen.
"Sebagai mantan menteri, tak sepatutnya mencuit hal seperti itu kepada Presiden apalagi cuitan pak Jokowi tentan vaksin Covid-19. seolah ibu tak secara langsung menuduh hate speech itu dengan presiden. Ibu salah, presiden tak ada hubungannya dengan itu. Ibu bisa komunikasi dengan presdien lewan ajudan,"komentar Ferdinand Hutahaen.

Susi pun bertanya kepada Ferdinand apa masalahnya, keduanya pun berdebat.
"What is your problem pak????
Kembali ditanggapi Ferdinand. "My problem is, kecewa melihat mantan menteri tak punya presidennya.
Hingga kini belum ada klarifikasi keduanya terkait perdebatan yang kini trending di Twitter itu. []