Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas mengatakan ada tiga hal penting yang sedang diperjuangkan pihak Meoldoko untuk menggusur kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di partai Demokrat.
“Berdasarkan apa yang disampaikan oleh pihak Pak Moeldoko melalui media beberapa kali ini yang pertama adalah ingin menyelamatkan aset bangsa,” kata Fernando saat diwawancara di kanal YouTube Tagar TV, Kamis, 7 Oktober 2021.
Partai politik merupakan sebuah aset bangsa yang mampu menciptakan para pemimpin Masyarakat tentu berharap partai politik mampu mencetak pemimpin yang diharapkan dapat membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Jadi bukan menghadirkan pemimpin yang karbitan namun pemimpin masa depan yang memang mampu dan bukan dianggap mampu.

Fernando mengungkapkan jangan sampai aset bangsa ini rusak dan dikuasai oleh sekelompok orang, terlebih jika menjadi alat kepentingan pribadi atau keluarga tertentu. Sebab, sebagaimana yang diketahui bahwa Trio Yudhoyono ini memiliki posisi yang penting di dalam tubuh partai Demokrat.
- Baca Juga: Tiga Hal yang Sedang Diperjuangkan Kubu Moeldoko
- Baca Juga: Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat VS Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril
“Jadi memang ini ada usaha untuk menguasai partai ini pasca Pak SBY sebagai ketua umum, karena setelah Pak SBY langsung kepada anaknya. Sejak estafet dari beliau ke anaknya itu yang kita lihat disini ada dinasti yang sedang dibangun oleh keluarga Yudhoyono dengan berusaha ingin menguasai partai Demokrat sebagai milik pribadi,” ujarnya.
Berdasarkan kacamatanya, Fernando juga melihat tujuan lain dari pihak Meoldoko ini adalah untuk memperjuangkan demokrasi di dalam tubuh partai politik.
“Jangan sampai nanti demokrasi di dalam tubuh partai Demokrat seperti demokrasi semu yang seolah seperti demokrasi tetapi itu tidak,” katanya.
Sebagaimana dengan kewenangannya, partai politik harus terbuka dalam melakukan rekrutmen calonnya. Fernando menegaskan dalam penentuan calon kepala daerah misalnnya, jangan sampai ditentukan oleh sekelompok orang. Hal ini juga yang ia lihat sedang ingin diruntuhkan oleh KLB.
“Terakhir, ada dinasti di situ. Saya melihat teman-teman itu ingin meruntuhkan, mendobrak adanya dinasti politik di dalam partai Demokrat. Kalau kita lihat, ini sepertinya ingin dikuasai oleh keluarga, jadi ini saling keterkaitan," ucapnya.
"Maka dari itu, perlu adanya seleksi yang baik dan terbuka di dalam tubuh partai politik. Jadi bukan menghadirkan pemimpin yang karbitan, namun pemimpin masa depan yang memang mampu dan bukan dianggap mampu,” ujar Fernando.
Selain itu, ia menyatakan ada keterkaitan antara dinasti politik partai Demokrat ini dengan demokrasi. Jika suatu partai dikuasai oleh sekelompok atau segelintir orang dan dilakukan regenerasi hanya dalam lingkup keluarga tertentu, maka demokrasi tidak akan terbangun dengan baik.
- Baca Juga: Rahmad : Hamdan Zoelva Ketularan Virus Bohong Demokrat AHY
- Baca Juga: Proses Hukum KSP Moeldoko, Herzaky: Akal-akalan Bulus
Fernando mengatakan sebagai partai politik, Demokrat yang diharapkan menjadi wadah untuk mempersiapkan pemimpin selebar-lebar dan seluas-luasnya kepada siapapun warga negara Indonesia ini bisa saja akhirnya tertutup karena posisinya hanya digantikan oleh keluarga tertentu saja.
“Inil yang saya lihat sedang diperjuangkan oleh teman-teman KLB. Jadi tiga hal inilah yang mereka perjuangkan adalah berdasarkan KLB itu, yang dihasilkan pak Moeldoko. Kalaupun ada hal lain itu pasti yang lebih tau teman-teman KLB, tetapi yang saya lihat ya tiga itu yang penting,” katanya.
(Eka Cahyani)