Jakarta - Bacharuddin Jusuf Habibie mengundang decak kagum dunia, satu di antaranya karena kecerdasannya. Sebenarnya bagaimana cara berpikirnya?
Habibie dalam buku Pesawat Habibie, berpikir selaras filosofi pesawat terbang. Bahwa kesalahan sekecil apa pun bisa membuat pesawat terbang jatuh. Itulah yang membuat Habibie sangat memperhatikan detail. Harus sempurna. Tidak boleh ada kesalahan.
"The devil is in the details (inti suatu permasalahan terletak pada rinciannya)," kata Habibie. Dalam memeriksa sebab-musabab permasalahan teknis harus diuji sampai rincian terdalam permasalahan tersebut.
Pesawat terbang seperti juga sistem tata ekonomi makro merupakan produk dari harmonisasi serta koordinasi kerja dari ribuan elemen yang membangun produk tersebut. Jika salah satu elemen tidak beres kerjanya, walaupun sekecil apa pun elemen tersebut, pasti mempengaruhi kinerja pesawat terbang.
"Trust is good but check is better (percaya itu baik, tetapi mengecek lebih baik lagi," ucap habibie.
Agar pesawat bisa terbang selamat sampai tujuan, segala sesuatunya dari A sampai Z harus diperiksa, tidak cukup hanya terima laporan. Sebab kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya. Kesempurnaan harus diupayakan. Kesempurnaan harus dinilai.
Proses dan hasil pekerjaan harus selalu diawasi. Begitu pula dalam kehidupan ini dalam merespons apa pun, tidak bisa percaya begitu saja dengan katanya-katanya, perlu dicek agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
The devil is in the details.
Siswa SMP 1 Muhamadiyah Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bersiap menerbangkan pesawat stereofom, Sabtu, 14 September 2019, untuk mengenang jasa Presiden ke-3 RI BJ Habibie. (Foto: Dok Tagar)
Habibie terkesan pada peribahasa asli bangsa Jerman, "Wer den pfennig nicht ehrt, auch des Talers nicht wert (barang siapa yang tidak menghargai yang tampaknya kurang berharga, dia pun tidaklah pantas diberi kepercayaan mengelola atau memiliki usaha besar)."
Artinya, pengenalan detail permasalahan adalah pangkal pengambilan keputusan yang paling mengenai sasaran dan paling efisien.
"Go beond the limit of the system you are investigating until you reach negative results in order to obtain better understanding of the limitation of the system," ujar Habibie.
Artinya, telitilah sampai jauh di luar batas kemampuan sistem yang diuji, untuk memahami batasan kemampuan dari sistem yang diuji tersebut. Jangan berhenti membuat pengkajian suatu sistem. Lakukan terobosan sampai di luar kemampuan sistem, untuk mengetahui batas sebenarnya sebuah sistem yang diteliti.
Dari pesawat terbang juga bisa dipelajari bahwa hukum alam tidak bisa dimanipulasi. Habibie mencontohkan, ukuran serta bentuk pesawat yang indah, belum tentu memenuhi hukum-hukum aerodinamika dalam menghasilkan karakteristik terbang yang diinginkan.
Dari filosofi pesawat terbang, Habibie menarik benang merah berupa lima prinsip dasar yang dia jadikan pedoman dalam hidup. Yaitu bekerja keras, bersikap rasional, jujur dan terbuka, rendah hati, dan jangan pernah menjadi pahlawan. []
Baca juga: