Jakarta - Demonstrasi Front Pembela Islam (FPI) dan Persatuan Alumni (PA) 212 mulai berlangsung. Pengunjuk rasa menyebut laporan penistaan tidak diusut kepolisian.
Jelas-jelas dia (Ade Armando) menistakan Alquran. Begitu juga Muwafiq, dan Sukmawati.
"Laporan itu berjalan di tempat. Kami mohon ke Kepolisian untuk mendengarkan aspirasi kami. Banyak yang kita laporkan, tapi tidak diproses," ujar salah seorang pedemo di Bareskrim Polri, Jumat, 13 Desember 2019.
Baca juga: FPI Gelar Demo Sukmawati-Gus Muwafiq Tanpa Izin
Seorang orator dari mobil komando menyampaikan semestinya Ade Armando, Gus Muwafiq, dan Sukmawati Soekarnoputri ditangkap. Ketiga orang tersebut diduga telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.
"Jelas-jelas dia (Ade Armando) menistakan Alquran. Begitu juga Muwafiq, dan Sukmawati," ucap salah satu orator melalui mobil komando aksi.
Massa yang didominasi pria, mengenakan pakaian berwarna putih tersebut bergerak dari Masjid Al Azhar pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Tagar dari lokasi, saat ini massa berada di depan Museum Polri untuk menyampaikan aspirasinya. Terlihat pula sejumlah aparat kepolisian yang mengawal aksi tersebut.
Aksi unjuk rasa bela agama yang dilakukan FPI perihal dugaan penistaan agama di Depan Gedung Museum Polri, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Desember 2019. (foto: Tagar/Rahmat Fathan).
Sebelumnya, Polda Metro Jaya belum menerima pemberitahuan dari Front Pembela Islam (FPI) terkait rencana aksi massa yang menyuarakan diadilinya Sukmawati Soekarnoputri dan Gus Muwafiq.
Meski demikian, Sekretaris Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) Novel Bamukmin mengaku tetap akan menggelar demo pada Jumat siang 13 Desember 2019.
Aksi terus akan berlanjut dengan berjilid-jilid.
"Izin ndak pernah ada, yang penting sudah kordinasi dengan pihak kepolisian," kata Novel kepada Tagar, Kamis malam, 12 Desember 2019.
Baca juga: FPI Belum Kantongi Izin Demo Sukmawati-Gus Muwafiq
Novel juga menyebut jika pihaknya kerap menggelar unjuk rasa. Menurutnya, dalam rencana demonstrasi cukup sebatas melayangkan surat pemberitahuan.
"Biasanya untuk kegiatan unjuk rasa hanya melalui pemberitahuan dan koordinasi dengan pihak kepolisian, apalagi ini di depan Mabes Polri Jalan Trunojoyo dan proses itu setahun saya sudah dilakukan dengan baik dan Insha Allah besok akan terselenggara dengan baik," ucap Novel.
Mantan Kader PBB itu mengklaim ribuan orang akan ikut dalam aksi yang direncanakan digelar di depan gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat 13 Desember 2019, sejak pukul 13.30-17.00 WIB. "Insha Allah (massa) kurang lebih 10 ribu-an," katanya.
Novel mengingatkan, jika kepolisian tidak merespons tuntutan yang mereka layangkan bakal ada aksi lanjutan seperti yang pernah terjadi saat Persaudaraan Alumni (PA) menuntut Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok bersalah karena menista agama Islam.
"Aksi terus akan berlanjut dengan berjilid-jilid," ujarnya.
Dijelaskannya, tuntutan itu mesti digelorakan karena hingga kini kepolisian belum juga melakukan pemeriksaan terhadap adik Megawati Soekarnoputri dan Gus Muwafiq. "Sampai saat ini Sukmawati tidak diperiksa oleh Kepolisian," tutur Novel. []