Jakarta – Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Rizal Affandi Lukman menyatakan, Indonesia dan anggota G20 lainya konsisten mendorong pemulihan ekonomi paska krisis multidimensional yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Transformasi ekonomi dan pembangunan yang inklusif pun menjadi variabel penting bagi seluruh anggota G20 pascakrisis Covid-19.
“Secara spesifik, peranan anggota G20 untuk melakukan transformasi ekonomi yang ditandai dengan digitalisasi berbagai sektor perekonomian, reformasi struktural, serta upaya mempercepat pembangunan yang inklusif menjadi kunci untuk keluar dari krisis ini”, ucap Rizal selaku Sherpa (Utusan) G20 Indonesia di Jakarta pada Senin, 2 November 2020.

Menurut Rizal, Hal ini tercermin dari semangat anggota G20 dalam pertemuan Luar Biasa Sherpa G20 tanggal 27 – 30 Oktober 2020 yang merumuskan Leaders’ Declaration yang akan disahkan oleh para pemimpin G20 saat berlangsungnya KTT Virtual 21 November 2020.
Sherpa Rizal dalam pertemuan tersebut menggarisbawahi dua hal penting dalam menyiapkan kerja sama internasional pasca Covid-19.
Pertama, Covid-19 telah mengubah hampir seluruh tata cara pengelolaan ekonomi di setiap negara. Oleh sebab itu, kebijakan yang menggunakan pendekatan transformasional, seperti digitalisasi, restrukturisasi kebijakan fiskal, dan penguatan sektor industri kreatif perlu diambil Pemerintah untuk menjamin ketersediaan lapangan kerja serta meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat.
“Pendekatan ini tidak lepas dari upaya Pemerintah di dalam negeri untuk memperkuat proses pemulihan ekonomi melalui UU Cipta Kerja,” kata Deputi Rizal.
Kedua, upaya pemulihan ekonomi tersebut harus tetap memperhatikan aspek pembangunan yang berkelanjutan. Dalam hal ini, pendanaan untuk Sustainable Development Goals (SDGs) dan akses terhadap pendidikan yang berkualitas untuk semua lapisan masyarakat.
Secara spesifik, peranan anggota G20 untuk melakukan transformasi ekonomi yang ditandai dengan digitalisasi berbagai sektor perekonomian, reformasi struktural, serta upaya mempercepat pembangunan yang inklusif menjadi kunci untuk keluar dari krisis ini.
Konsep Indonesia ini, mendapat sambutan positif dari anggota G20 lainnya, terutama dari Pemerintah Arab Saudi selaku Presidensi G20 tahun ini. Hal itu, terlihat dari diterimanya beberapa usulan Indonesia menjadi bagian dari rancangan Leaders’ Declaration.
- Baca juga : Menko Airlangga: Perekonomian RI Menunjukkan Tren Membaik
- Baca juga : Menko Airlangga Ajak Pengusaha Jerman Pulihkan Ekonomi RI
Sedangkan aksesabilitas vaksin Covid-19 dengan harga terjangkau bagi masyarakat global, adalah usulan lain yang juga diangkat oleh Indonesia dalam pertemuan ini. “Gagasan ini sejalan dengan upaya Pemerintah dalam proses pengadaan vaksin yang aman dan efektif bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya.[]