Jakarta - Sekretaris Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Sahat Sinurat mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kepercayaan kepada Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menjabat sebagai Menteri Agama.
Sahat mengatakan, Gus Yaqut sudah sejak lama dikenal sebagai tokoh muda NU yang konsisten menjaga kemajemukan dan keutuhan bangsa berdasarkan Pancasila.
Secara khusus di bawah kepemimpinan Gus Yaqut, GAMKI berharap, dari tujuh Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) yang ada di Indonesia, akan ada yang naik statusnya menjadi Universitas Kristen Negeri (UKN)
GAMKI berharap di bawah kepemimpinan Gus Yaqut, Kementerian Agama dapat benar-benar membangun hubungan harmonis antar umat beragama. Sebab, kata dia, keberagaman agama dan aliran kepercayaan adalah suatu keniscyaan di Indonesia.
"Menurut saya, tiga bulan pertama, Menteri Agama perlu membangun dialog dan mendengar masukan dari berbagai lembaga keagamaan dan tokoh agama," kata Sahat kepada Tagar, Rabu, 23 Desember 2020
Dia menjelaskan, dari sudut pandang GAMKI, ada tiga masalah utama yang kita hadapi. Pertama, terkait izin membangun rumah ibadah.
Sahat mengatakan, hal itu berkaitan dengan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.

"Perlu ada evaluasi terkait pelaksanaannya karena peraturan ini justru sering dipakai untuk melarang pembangunan rumah ibadah di daerah-daerah," ujarnya.
Pada poin kedua, GAMKI berharap Gus Yaqut bisa mengatasi tentang hubungan antar agama di berbagai daerah, terkhusus persoalan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
"Saat ini, justru ada segelintir tokoh agama, ataupun lembaga pendidikan yang mengajarkan paham radikal kepada generasi muda Indonesia. Negara melalui Kemenag tidak boleh toleran dan permisif terhadap kelompok-kelompok yang melakukan tindakan intoleran karena intoleransi adalah akar dari radikalisme dan terorisme," kata dia.
Selanjutnya, kata Sahat adalah peningkatan kualitas pendidikan khususnya lembaga yang bernaung di bawah Kemenag, ataupun lembaga dan yayasan keagamaan misalnya pesantren-pesantren dan sekolah-sekolah di bawah naungan Gereja.
"Secara khusus di bawah kepemimpinan Gus Yaqut, GAMKI berharap, dari tujuh Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) yang ada di Indonesia, akan ada yang naik statusnya menjadi Universitas Kristen Negeri (UKN)," tuturnya.
- Baca juga: Menag Yaqut Sebut Semua Agama Berjuang Merdekakan Indonesia
- Baca juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Harapan Baru Toleransi di Indonesia
"Semoga Menteri Agama yang baru dapat berdiri di atas semua golongan dan memberikan kebijakan yang adil bagi seluruh umat pemeluk agama dan aliran kepercayaan di Indonesia," ucap Sahat menambahkan.[]