Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggusur popularitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ganjar elektabilitasnya atau tingkat keterpilihannya meningkat, berpeluang memenangkan Pemilihan Presiden 2024. Kegesitan dalam mengatasi pandemi Covid-19, satu faktor yang membuat simpati publik meningkat kepada Ganjar.
Itu merupakan temuan survei Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research disampaikan Direktur Eksekutif IndEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, seperti diberitakan Antara, Kamis, 7 Mei 2020.
Vivin mengatakan survei menunjukkan beberapa kepala daerah meningkat elektabilitasnya dibandingkan hasil survei sebelumnya pada Februari 2020. Urutan tertinggi ditempati Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, berikutnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Ganjar mengalami peningkatan elektabilitas paling tinggi, dari 9,9 persen menjadi 14,1 persen, dan menempatkannya pada posisi kedua, menggeser posisi Anies," kata Vivin.
Anies Baswedan naik tipis dari 13,3 persen menjadi 13,7 persen, sedangkan Ridwan Kamil naik dari 7,3 persen menjadi 8,9 persen.
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil main tiktok di acara Mata Najwa, Rabu, 19 Februari 2020. (Foto: Humas Pemprov Jabar)
Risma dan Khofifah Juga Naik
Kepala daerah lainnya adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik dari 4,5 persen menjadi 5,3 persen. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa naik tipis dari 2,6 persen menjadi 2,7 persen.
Prabowo Subianto Paling Tinggi
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ternyata menjadi juara dalam survei IndEX ini. Prabowo menempati elektabilitas tertinggi, tetapi melemah dari 21,1 persen menjadi 19,3 persen.
Sandiaga Uno Masuk Juga
Sandiaga Uno yang gagal dalam Pemilihan Presiden 2019, mantan calon wakil presiden Prabowo Subianto, terjaring juga dalam survei ini. Sandiaga elektabilitasnya menurun dari 11,4 persen menjadi 10,2 persen. Ia tergeser dari posisi ketiga menjadi keempat.
"Naiknya elektabilitas kepala daerah tidak bisa dilepaskan dari pilihan kebijakan terkait penanganan corona, termasuk kebijakan agresif yang didesakkan kepada pemerintah pusat untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown dan testing massal," tutur Vivin.
Menurut Vivin, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil bersikap paling vokal terhadap pemerintah pusat. Sedangkan Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan memilih pendekatan moderat, dan terbukti berhasil mendongkrak elektabilitas.
Prabowo Subaianto dan Sandiaga Uno adalah rival Jokowi-Ma’ruf dalam Pemilihan Presiden 2019. Prabowo kemudian bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo membawa gerbong Gerindra ke dalam kabinet Jokowi. Sementara Sandiaga masih tercatat sebagai kader Gerindra.
"Prabowo-Sandi maupun Gerindra kini menjadi pendukung pemerintah di tingkat pusat, termasuk membela kebijakan Jokowi terkait corona," kata Vivin.
Erick Thohir, Mahfud MD
Tokoh lain yang menjadi bagian dari pemerintah pusat naik tipis elektabilitasnya, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, naik dari 6,1 persen ke 6,3 persen. Dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, naik dari 1,3 persen ke 1,5 persen.
Agus Yudhoyono Merosot
Sosok Agus Harimurti Yudhoyono yang adalah Ketua Umum Partai Demokrat, berada di luar pemerintahan, justru merosot elektabilitasnya, dari 2,8 persen menjadi 2,3 persen.
Elektabilitas tokoh lainnya di bawah 1 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 14,8 persen.
Partai Solidaritas Indonesia Makin Beken
Peta partai politik tidak jauh berubah dari survei sebelumnya, dengan PDI Perjuangan masih unggul dan naik elektabilitasnya dari 28,7 persen menjadi 33,1 persen. Menyusul Gerindra naik tipis dari 14,3 persen menjadi 14,7 persen, dan Golkar turun dari 9,4 persen menjadi 8,7 persen.
"Kenaikan signifikan dialami Partai Solidaritas Indonesia, melesat dari 2,5 persen ke 4,1 persen," kata Vivin.
Satu di antara faktor peningkatan adalah sikap vokal PSI terhadap kebijakan Covid-19 Anies Baswedan di DKI Jakarta, dan aktivitas sosial kader-kader PSI di tingkat bawah dalam melawan wabah.
Ganjar mengalami peningkatan elektabilitas paling tinggi, dari 9,9 persen menjadi 14,1 persen.
Menempati posisi papan tengah adalah Partai Keadilan Sejahtera, naik tipis dari 6,2 persen ke 6,3 persen. Berikutnya Partai Kebangkitan Bangsa naik dari 5,1 persen ke 5,5 persen, Nasional Demokrat naik dari 2,6 persen ke 3,9 persen, Demokrat turun dari 3,5 persen ke 3,3 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan turun dari 3,0 persen ke 2,9 persen.
Menempati golongan papan bawah, penurunan paling besar dialami Partai Indonesia Raya atau Perindo, 1,5 persen ke 0,8 persen, Partai Berkarya 1,0 persen ke 0,6 persen. Selebihnya adalah Partai Amanat Nasional 1,5 persen, Hati Nurani Rakyat 0,8 persen, Partai Garuda 0,3 persen, Partai Bulan Bintang 0,1 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 0,1 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab adalah 13,4 persen.
Pandemi Covid-19 membuat IndEX mengubah metode survei, rencana wawancara tatap muka diganti dengan wawancara melalui sambungan telepon. Sampel diambil secara acak terhadap 18.721 nomor telepon responden survei sebelumnya (November 2018-Februari 2020).
Pengambilan data dilakukan pada 23-29 April 2020 terhadap 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. []
Baca juga:
- Ganjar Pranowo, Gubernur Paling Sigap Atasi Covid-19
- Denny Siregar: Kharisma Ganjar di Tengah Pandemi