Jakarta - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, Borobudur tidak cukup hanya dikembangkan dengan pembangunan fisik. Tetapi, penggalian nilai historis, nilai budaya, seni, arsitektur juga harus digali sebagai bagian pengembangan Borobudur.
Saya ingin mengembangkan banyak hal dari Borobudur, salah satunya adalah musik dan tari. 'Sound of Borobudur' tentu akan membuat pengembangan kawasan ini semakin menarik.
Hal ini, diungkapkan Ganjar saat mendatangi kediaman seniman gaek Tanto Mendut di Kabupaten Magelang, Rabu, 7 April 2021 malam. Pertemuan itu, untuk membahas rencana pengembangan kawasan objek wisata Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas nasional.
"Saya ingin menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata yang lengkap dan utuh. Maka saya menemui mas Tanto Mendut ini, sebagai bagian mewujudkan itu," tutur Ganjar berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 8 April 2021.
Kegiatan yang ingin diwujudkan Ganjar bersama Tanto Mendut antara lain, dalam waktu dekat adalah menghidupkan seni musik dan tari. Ganjar ingin membuat sebuah acara bernama “Sound of Borobudur”, yakni pagelaran musik dan tari seperti yang tergambar dalam relief-relief Borobudur.
"Saya ingin mengembangkan banyak hal dari Borobudur, salah satunya adalah musik dan tari. 'Sound of Borobudur' tentu akan membuat pengembangan kawasan ini semakin menarik," sebutnya.

Sementara Tanto Mendut yang mendukung penuh langkah pemerintah itu, akan melakukan penataan kawasan Borobudur secara menyeluruh. Tidak hanya fokus pada candinya, namun banyak hal lain yang bisa dikembangkan.
"Borobudur itu ibarat pusaka, ini mutiara yang memiliki banyak dimensi. Ada gunung, ada desa-desa, masyarakat, binatang dan lainnya," sebut Tanto.
Borobudur, juga tak hanya bangunan semata. Namun, merupakan pusaka yang mengajarkan tentang teknologi, arsitektur, pengobatan, seni, budaya dan banyak hal lainnya.
"Borobudur punya banyak sekali nilai-nilai yang bisa dikembangkan. Saya sendiri telah diundang ke Hiroshima, ke Istanbul untuk menjadi pembicara soal Borobudur, baik dari arsitekturnya, habitatnya dan lain sebagainya," sebut Tanto Mendut.
- Baca juga : Ganjar Sidak Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama di Jateng
- Baca juga : Jawa Tengah Jadi Kota Inovasi Tanpa Henti di Tangan Ganjar Pranowo
Menurutnya, satu hal yang tak boleh dilupakan pemerintah dalam hal pengembangan Borobudur adalah, Borobudur merupakan karya seni. Sehingga, pengembangan kawasan itu harus merangkul seniman dan budayawan yang ada di sekitarnya.
"Merangkul dalam makna yang kualitatif ya, jadi benar-benar menggerakkan seniman untuk mengisi ruang-ruang itu. Jangan lupa juga merangkul petani, karena Borobudur juga karya petani," tandasnya. []