Jakarta - Maskapai nasional Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa memberikan perhatian serius dan dukungan penuh bagi awak kabin yang mengalami tindakan pelecehan ketika menjalankan tugas. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menanggapi peristiwa pelecehan awak kabin oleh salah satu oknum penumpang pada rute penerbangan Biak - Jayapura, Jumat, 28 Agustus 2020.
Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama tanpa memandang status sosial, pangkat maupun jabatan.
"Kami sangat menyesalkan dan menaruh perhatian sangat serius terhadap peristiwa tersebut," ucap Irfan dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar.
Baca Juga: Ini Kata Bos Garuda Indonesia soal Adian Napitupulu
Menurutnya, sebagai perusahaan yang senantiasa mengedepankan etika kesantunan dan pelayanan bermartabat dalam seluruh lini operasionalnya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan penuh terhadap karyawannya yang mengalami tindakan tidak menyenangkan ketika sedang bertugas. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam memastikan hak karyawan untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan selama bekerja dapat terpenuhi dengan baik.

Irfan menambahkan, kedepannya tentunya manajemen Garuda mengharapkan hal ini dapat menjadi pembelajaran bersama bagi seluruh pihak untuk terus membangun kesadaran atas pentingnya mengedepankan etika kesantunan dalam menggunakan moda transportasi publik. "Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama tanpa memandang status sosial, pangkat maupun jabatan," tuturnya.
Adapun peristiwa pelecehan tersebut terjadi pada penerbangan GA 650 rute Biak - Jayapura. Atas peristiwa itu, Pilot in Command (PIC) pada penerbangan tersebut kemudian melaporkan peristiwa yang terjadi kepada pihak berwajib di Bandara Sentani, Jayapura dalam hal ini Kepolisian Kesatuan Pelaksana Pengawasan Pelabuhan Udara (KP3U) dan Aviation Security (Avsec).
Simak Pula: Garuda Indonesia Jawab Okupansi Melebihi 50 Persen
Lebih lanjut, penumpang pesawat Garuda Indonesia yang melakukan tindakan tersebut kemudian dijemput di dalam pesawat oleh pihak aviation security dan KP3U ketika pesawat mendarat di Bandara Sentani untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak berwajib.[]