Sydney - Garuda Indonesia dan sejumlah maskapai penerbangan Asia lainnya mengurangi jadwal penerbangan menuju Hong Kong passca kerusuhan di bekas koloni Inggris itu yang makin memanas. Menurut situs jadwal penerbangan Routers Online, sejumlah maskapai di Asia mengurangi jadwal penerbangan ke Hong Kong selama seminggu ke depan. Maskapai itu yakni Garuda Indonesia, SpiceJet Ltd India, AirAsia Group Bhd Malaysia, dan Pal Holdings Inc Filipina dan Cebu Air Inc.
Garuda mengurangi jadwal dari 21 menjadi empat kali penerbangan hingga pertengahan Desember 2019. Juru bicara Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan sejak November, Garuda menyesuaikan frekuensi penerbangan dari Jakarta ke Hong Kong dari 14 menjadi dua penerbangan per minggu. Sementara dari Denpasar ke Hong Kong dikurangi dari tujuh menjadi dua penerbangan. "Perubahan itu merupakan upaya untuk menyesuaikan permintaan pasar," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 19 November 2019. Ikhsan mengatakan Garuda akan memantau pasar, terutama untuk Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu maskapai India, SpiceJet telah menangguhkan penerbangan rute Mumbai-Hong Kong mulai 15 Januari mendatang. AirAsia Malaysia juga akan mengurangi jadwal penerbangan dari Kuala Lumpur dan Kota Kinibalu pada Desember dan Januari. SpiceJet tak menjawab permintaan komentar Reuters.

Air Asia mengatakan jumlah penumpang menuju Hong Kong mengalami penurunan beberapa bulan terakhir.Juru bicara PAL Holdings, induk usaha Philippine Airlines mengatakan jumlah penumpang dari Filipina ke Hong Kong turun karena banyak yang menunda penerbangan lantaran faktor keamanan. Philippine Airline juga mengurangi frekuensi penerbangan harian dari Manila dari lima menjadi empat.
Cebu Pacific, maskapai berbiaya murah, telah mengurangi jadwal penerbangan dari Cebu dan Clark mulai Desember dan Januari karena melambatnya permintaan. Namun Cebu Pacific tetap menerbangan rute Puerto Princes menuju Hong Kong pada Minggu depan sesuai jadwal.
Kerusuhan di Hong Kong yang dipicu demo menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong semakin memanas. Hampir setiap hari gelombang demo antara polisi versus para demonstrans pro demokrasi terus berlangsung, dan kini sudah semakin merengsek ke area kampus.
Senin, 18 November 2019, polisi menangkap beberapa mahasiswa yang melakukan aksi protes ketika mencoba melarikan diri dari area kampus. Polisi sudah mengepung Hong Kong Polytechnic University di dekat distrik Hung Nom, sejak pagi hari. Ratusan mahasiswa yang terjebak di dalam mencoba melarikan diri. Namun langkah mereka tertahan setelah polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet.[]
- Baca Juga: Ibarat Penyedap, Hong Kong Terasa Hambar Tanpa Demo
- Polisi Hong Kong Serbu Demonstran Pakai Gas Air Mata