Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya tidak memiliki kewajiban untuk menanggung akomodasi 208 warga negara asing (WNA) asal China yang kini terlantar di Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, dalam klausul perjanjian dengan pihak agen perjalanan, Garuda hanya menyediakan pesawat sebagai armada penerbangan yang dicarter oleh pihak travel agen.
“Semua ditanggung dari agen, termasuk konsumsi, tempat stay dan mungkin tenaga kesehatan pendamping,” ujarnya kepada Tagar di Jakarta, Minggu, 5 April 2002.
Buka Juga: Meski Corona, Garuda Melayani Penerbangan ke Korsel
Pokoknya semua urusan agen.
Irfan menambahkan, perseroan kini tengah menunggu informasi terbaru dari agen perjalanan tersebut terkait pengajuan ulang izin memasuki wilayah China dari otoritas setempat. Dia juga berharap permasalahan ini akan segera menemui titik terang, mengingat saat ini Garuda juga melayani sejumlah penerbangan carter lain.
“Kami sudah sepakat dengan agen, mereka akan urus izin dari otoritas China. Pokoknya semua urusan agen,” tuturnya.

Garuda Indonesia sendiri sebenarnya telah menutup sementara layanan penerbangan dari dan menuju Tiongkok pada 5 Februari 2020 lalu. Keputusan penutupan itu mencakup seluruh rute yang dilayani Garuda ke Negeri Panda tersebut, yakni Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi’an. Adapun, frekuensi penerbangan maskapai plat merah ke China setiap minggunya mencapai 30 penerbangan.
Garuda sampai saat ini tidak buka penerbangan regular ke China.
Meskipun telah meniadakan rute berjadwal ke Tiongkok, Garuda tetap melayani penerbangan ke negara Asia Timur itu melalui skema carter. Begitu juga untuk fasilitas pengiriman barang maupun kargo.
“Garuda sampai saat ini tidak buka penerbangan regular ke China. Meskipun demikian, kami tetap melayani carter dan pengiriman barang. Dan, apabila ada kebutuhan pesawat dengan membawa penumpang, izin tersebut harus diurus oleh pihak penyewa armada kami,” ucapnya.
Untuk diketahui, pada Jumat, 3 April 2020 lalu, sekitar 208 WNA asal China yang siap terbang ke Guangzhou menjadi terlantar di Bandara Soekarno-Hatta karena otoritas China menolak izin masuk mereka. Padahal, ratusan warga asing itu telah menyewa pesawat Garuda Indonesia untuk pulang ke negaranya.
Baca Juga: Corona, GMF Disinfeksi Pesawat Garuda dan Citilink
Akibat kejadian tersebut, belum diketahui pasti kapan ke-208 penumpang tersebut akan bisa diterbangkan. Sementara itu, dari proses administrasi keimigrasian, otoritas di Bandara Soekarno-Hatta telah memberikan lampu hijau kepada WNA China tersebut untuk pergi. []