Ambon - Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,5 mengguncang wilayah Laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Jumat 22 Februari 2020, pukul 05.24 WIT. Akibat gempa ini, sebagian warga di Saumlaki, ibu Kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar berhamburan keluar rumah.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.86 LS dan 129.69 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 217 km arah Barat Laut Kota Saumlaki, Maluku pada kedalaman 173 km.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat Deformasi Batuan pada lempeng bumi yg menyusup di bawah Laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan Oblique naik (Oblique-Thrust Fault)," ujar Rahmat melalui keterangan tertulis diterima Tagar, Jumat, 22 Februari 2020.
Guncangan gempa bumi ini, kata Rahmat, dirasakan di daerah Saumlaki, III MMI, getarannya dirasakan nyata dalam seakan akan truk berlalu.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," jelasnya.
Dia menegaskan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga hari Jumat, 21 Februari 2020 pukul 00.35 WIT, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Rahmat menambahkan, masyarakat di imbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," harapnya. []