Ambon - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, mencatat 21 rumah rusak dampak dari gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,4 yang mengguncang wilayah itu, Sabtu, 8 Februari 2020.
Kepala BPBD Maluku Tengah, Bob Rahmat mengatakan, setelah tim kaji cepat BPBD Maluku Tengah, melakukan pengecekan di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, ditemukan 21 rumah rusak, dampak dari gempa.
21 rumah dengan jumlah jiwa 84 orang. Selain rumah, ada juga gedung sekolah Madrasah Aliyah Nurul Huda.
"Jadi tim itu melakukan pengecekan dimulai Minggu 9 Februari hingga Senin 10 Februari 2020. Hasil pengecekan, terdapat 21 rumah rusak," jelas Rahmat, Selasa, 11 Februari 2020.
Rahmat mengatakan, 21 Rumah yang rusak tersebar di enam desa dan satu dusun di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi.
Rinciannya, kata dia, Desa Kobi Mukti empat rumah, Desa Kobi Sadar 12 Rumah, Desa Merasahua satu rumah, Desa Waitonipa satu rumah, Dusun Siliha satu rumah, Desa Sariputi satu rumah dan Desa Lea Wai satu rumah.
"21 rumah dengan jumlah jiwa 84 orang. Selain rumah, ada juga gedung sekolah Madrasah Aliyah Nurul Huda di Desa Samal alami rusak," jelasnya.
Dia mengatakan, selain rumah dan sekolah, dampak dari gempa ini juga menyebabkan pabrik kelapa sawit PT. Nusa Ina Agro Huaulu Manise alami rusak. Separuh bangunan roboh.
"Hingga kini, saat malam hari warga masih trauma dan memilih tidur di luar rumah," jelasnya.
Sebelumnya, Wilayah Laut Seram diguncang gempa bumi tektonik, Sabtu 8 Februari 2020 pukul 15.36 WIT. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo 5,6 yang kemudian dimutakhirkan menjadi 5,4.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.85 LS dan 129.93 BT atau terletak di laut pada jarak 68 Km Arah Barat Laut Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pada ketinggian 29 Km.
Selain Kabupaten Maluku Tengah. gempa juga dirasakan di Kabupaten Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur, namun khusus di kabupaten ini tercatat tidak alami kerusakan. []