Jakarta - Prestasi yang diraih Mari Elka Pangestu atas jabatan barunya sebagai Direktur Pelaksana (Managing Director) Bank Dunia membuat publik di Tanah Air lantas membandingkan dia dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, juga sempat menyicip posisi strategis pada lembaga keuangan global International Monetary Fund atau IMF. Sama-sama berlevel Direktur Pelaksana, baik Mari Pangestu maupun Sri Mulyani sesungguhnya memiliki ‘kelas’ yang berbeda untuk urusan kursi yang diduduki.
Direktur Data Indonesia Herry Gunawan mengatakan jika dilihat dari kemampuan dan cakupan bidang kerja, kedua lembaga keuangan internasional itu pada dasarnya cukup berlainan. “Kalau Bank Dunia memberikan pinjaman lunak (soft loan) kepada anggotanya apabila mengajukan pembiayaan bagi pembangunan inftrastrukur di negara mereka,” ujarnya kepada Tagar di Jakarta, Jumat 10 Januari 2020.
IMF bersifat pasif
Sedangkan IMF, sambung Herry, lebih bersifat pasif dalam menjangkau negara-negara yang butuh sokongan lending. Selain itu, IMF mempunyai karakteristik atau nature yang mempengaruhi kebijakan bidang moneter dan stabilitas keuangan sebuah negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan payung hitam di halaman Istana Negara menuju Kantor Presiden untuk sidang kabinet pertama 2020, Senin, 6 Januari 2020. (Foto: Facebook/Sri Mulyani Indrawati)
Adapun, Bank Dunia lebih fleksibel melalui masukan-masukan yang bersifat sukarela untuk dijalankan oleh negara debitur. Lebih lanjut, World Bank juga membuka peran sebesar-besarnya kepada negara anggota untuk turut meng-collect sumber pendanaan guna mendukung fungsi intermediasi lembaga keuangan internasional tersebut. “Kalau ditanya mana yang lebih bergengsi, sudah pasti Bank Dunia,” ucap Herry.
(Foto: Worldbank/Bank Dunia).
Sri Mulyani sebenarnya juga sempat menduduki posisi Direktur Pelaksana sekaligus Chief Operating Officer di Bank Dunia, dari 2010 hingga 2016. Kala itu, Sri Mulyani bertanggung jawab atas operasional perbankan internasional. Mengutip dari laman resmi Bank Dunia, tugas Sri Mulyani adalah menjalin kerja sama dengan negara-negara klien dan negara-negara anggota untuk menempatkan strategi operasional yang sesuai guna mengatasi tantangan pembangunan baru.
Dalam kapasitasnya, Sri Mulyani sering mewakili kelompok Bank Dunia di G20. Ia juga mengetuai Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) - dana Bank Dunia untuk negara-negara termiskin. Sri Mulyani secara bersamaan mengetuai Komite Pembangunan - sebuah forum tingkat menteri kelompok Bank Dunia dan IMF untuk pembangunan konsesus antar pemerintah mengenai isu-isu pembangunan. []