Jakarta - Penyanyi papan atas asal Amerika Serikat Lady Gaga dengan gamblang menyebut Donald Trump gagal sebagai pemimpin terkait meninggalnya George Floyd, penduduk AS berkulit hitam.
Cerita bernada kemarahan kepada Trump sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat (AS) disampaikan Lady Gaga di laman Instagram miliknya pada Senin, 1 Juni 2020.
Pelantun lagu 'Appalause' itu mengatakan banyak hal yang ingin disampaikan terkait memicu kemarahan.
Kita tahu dia bodoh dan rasis sejak menjabat. Dia memicu sistem yang berakar pada rasisme dan aktivitas rasis. Sudah waktunya untuk perubahan.
"Saya punya banyak hal yang ingin dikatakan tentang masalah ini. Saya takut perkataan saya akan memicu kemarahan lebih lanjut meski itu emosi ini benar. Saya tidak ingin berkontribusi pada kekerasan, saya ingin berkontribusi pada solusi," tulis Lady Gaga di akun Instagram, seperti dikutip Tagar, Selasa, 2 Juni 2020.
Lady Gaga marah hingga menyebut Donald Trump gagal sebagai pemimpin terkait meninggalnya George Floyd, penduduk AS berkulit hitam. (Foto: Instagram/ladygaga)
Apalagi kata Lady Gaga menyoal George Floyd, pria berkulit hitam asal AS yang menghembuskan napas terakhir ditangan kepolisian setelah menerima perlakuan kejam.
Menurutnya, itu adalah sebuah penindasan bersifat rasis bagi orang berkulit hitam di AS sudah menjadi kebiasaan sejak ratusan tahun yang lalu dan telah memakan banyak korban.
"Saya sangat marah dengan kematian George Floyd. Terlalu banyak kematian warga kulit hitam selama ratusan ratusan tahun yang telah ada di negara ini sebagai akibat dari rasisme sistemik dan sistem korup yang mendukungnya," ujar Lady Gaga.
Menurutnya suara warga kulit hitam telah dibungkam. Ia juga menyebut Presiden Trump gagal dalam menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini.
"Kami sudah tahu Presiden Trump gagal. Dia memegang jabatan paling kuat di dunia tapi tidak menawarkan solusi selain ketidaktahuan dan prasangka, sementara kehidupan warga kulit hitam terus diambil. Kita tahu dia bodoh dan rasis sejak menjabat. Dia memicu sistem yang berakar pada rasisme dan aktivitas rasis. Sudah waktunya untuk perubahan," tutur Lady Gaga.
George Floyd, seorang pria berkulit hitam asal AS menghembuskan napas terakhir pada Senin, 25 Mei 2020 dengan sadis.
Makin membuat warga AS iba ketika video sarkasme itu beredar di media sosial. Adapun video tersebut menunjukkan aksi kepolisian yang sadis. Floyd telungkup di jalan dengan lutut seorang polisi menjepit lehernya. Polisi bernama Derek Chauvin tersebut kemudian dipecat dari kesatuannya.
Dalam perkembangan beredar video yang memperlihatkan tiga orang polisi dengan lutut di punggung hingga leher Floyd. Video tersebut memperlihatkan Floyd meminta polisi membiarkannya berdiri karena dia tidak bisa bernapas. Sayang permohonan tersebut tidak dikabulkan hingga Floyd akhirnya meninggal. []