Banda Aceh - Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang akan terjadi hari ini Kamis, 26 Desember 2019, diperkirakan bisa terlihat di sejumlah kawasan di Provinsi Aceh, terutama Kabupaten Simeulue dan Aceh Singkil.
Anggota Badan Hisab Rukyat (BHR) Aceh, Suhrawardi Ilyas mengatakan, gerhana matahari cincin yang akan melintasi provinsi paling ujung barat Sumatera itu merupakan hal yang langka di Indonesia. Sebab, fenomena itu terakhir terjadi pada tahun 1988, tepatnya di Provinsi Bengkulu.
“Gerhana matahari cincin belum pernah terjadi sebelumnya, di Indonesia pernah terjadi waktu itu di Bengkulu pada Februari tahun 1988,” kata Suhrawardi kepada wartawan di Simeulue, Aceh, Rabu, 25 Desember 2019 sore.
Saat itu, kata Suhrawardi, gerhana di Bengkulu terjadi pada pagi hari, sementara langit Aceh masih gelap karena belum terbit matahari. Oleh karena itu, gerhana tak terlihat di Provinsi Aceh.
Kita pernah mendapatkan gerhana matahari total, waktu itu zaman Belanda tahun 1929.
“Itu kejadianya pagi hari, pada saat gerhana mataharinya terjadi di Bengkulu, kita di sini mataharinya belum terbit,” ujarnya.
Sementara untuk gerhana matahari total, di Provinsi Aceh pernah terjadi pada tahun 1929, di mana Indonesia masih berstatus Hindia Belanda. Saat itu, gerhana melintasi Aceh lalu bergerak ke laut Cina Selatan.
“Kita pernah mendapatkan gerhana matahari total, waktu itu zaman Belanda tahun 1929, itu gerhana total yang terjadi di Aceh, setelah itu tidak terjadi lagi,” kata dia.
Suhrawardi menjelaskan, gerhana matahari total diperkirakan akan terjadi lagi pada tahun 2130-an mendatang. Sebenarnya, kata dia, fenomena itu terjadi setiap tahun di bumi ini, namun daerahnya saja yang berbeda.

Seperti tahun lalu, gerhana matahari total melintasi Amerika Serikat. Setelah tahun ini di Indonesia, tahun depan fenomena ini akan terus berpindah ke negara lain.
“Gerhana matahari itu sendiri terjadinya setiap tahun, tetapi tempatnya berbeda, gerhana matahari total yang terakhir di Amerika Serikat itu terjadi tahun lalu, tahun depan akan terjadi lagi gerhana matahari total,” ujar Akademisi Prodi Fisika Unsyiah Banda Aceh itu.
Sementara, Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Aceh, Hamdan mengajak masyarakat untuk sama-sama menyaksikan GMC serta melaksanakan shalat gerhana (kusuf) yang akan melintasi Aceh pada Kamis, 26 Desember 2019.
Ajakan itu disampaikan Hamdan saat meninjau persiapan pemantauan gerhana di Masjid Baiturrahmah Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, Rabu, 25 Desember 2019.
Pemantauan dilakukan di Sinabang dikarenakan khusus di kabupaten Simeulue dan kabupaten Aceh Singkil akan terjadi gerhana matahari cincin, sementara di 21 daerah lainnya di Aceh akan terjadi gerhana matahari sebagian.
Hamdan mengatakan selain dilakukan pemantauan gerhana, di masjid tersebut juga akan dilaksanakan shalat kusuf, dan yang bertindak sebagai khatib, Suhrawardi Ilyas.
Selain menyediakan teleskop, Kemenag Aceh juga menyediakan ratusan kacamata khusus bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung di depan masjid Sinabang.
"Kita melakukan pemantauan di sini karena memang ada sesuatu yang lebih. Berbagai persiapan telah kita lakukan jauh-jauh hari, mudah-mudahan besok cuacanya bagus dan tidak ada kendala apapun, sehingga kita bisa menyaksikan salah satu karunia Allah ini," katanya. []
Baca juga:
- Gerhana Matahari, Umat Islam Dihimbau Salat Kusuf
- Gerhana Matahari Lintasi Aceh 500 Kacamata Disiapkan
- Wilayah Terbaik Lihat Gerhana Matahari Terakhir 2019