Gerindra Minta Anies Jangan Datang ke DPR Bahas TIM

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil DPR terkait polemik revitalisasi TIM. Gerindra DKI meminta Anies tak usah datang ke Senayan. Kenapa?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (kiri) mengikuti rapat pencegahan dan penanganan dampak banjir yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil DPR terkait polemik revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Gerindra DKI meminta Anies tak usah datang ke Senayan.

Ngapain gubernur jawab.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengusulkan agar Anies mengirimkan bawahannya untuk dimintai keterangan anggota dewan soal revitalisasi TIM yang enggan melibatkan seniman dan budayawan setempat.

"Nggak apa-apa dipanggil, (tapi) engga usah gubernur lah yang jawab, siapa kek, ngapain gubernur jawab," kata Taufik yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI di Balai Kota Jakarta, Jumat, 21 Februari 2020.

Sebelumnya, Forum Seniman Peduli TIM kecewa lantaran tidak pernah diajak bicara mengenai revitalisasi TIM. Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM Radhar Panca Dahana pun mengadu ke DPR, Senin, 17 Februari 2020.

Gayung bersambut, Komisi Bidang Sejarah DPR RI berencana memanggil Anies Baswedan pekan depan. Dewan akan meminta keterangan mantan Mendikbud itu terkait revitalisasi kawasan TIM.

"Tadi saya sudah tanda-tangani surat yang kami layangkan untuk memanggil Gubernur, Mas Anies, Ketua DPRD DKI, dan Direktur JakPro. Kami cantumkan dalam undangan kami, pemanggilan kami tanggal 27 Februari ini," kata Ketua Komisii Syaiful Huda, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

TIMSuasana proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)

Taufik mengatakan, pemanggilan dari Dewan itu lumrah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tinggal datang dan menjelaskan apa yang ingin diketahui anggota DPR. "Orang nanya mesti dijelasin, udah," ujar Wakil Ketua DPRD DKI ini.

Taufik mendukung revitalisasi TIM berlanjut. Hal ini lantaran sejumlah bangunan memerlukan pemugaran. "TIM kan udah lama, kan gak direvitalisasi. Kalau rubuh ada nimpa orang, mati, siapa yang tanggung jawab?" ujarnya.

Hanya saja Taufik juga tak setuju pembangunan hotel anyar dalam proyek revitalisasi. Dia bahkan menegaskan, DPRD telah menghapus anggaran untuk pembangunan hotel.

"Kan saya bilang, DPRD sudah mencoret anggaran hotel. Mau wisma, mau hotel, podo wae, udah dicoret anggarannya. Nah, kalo mau dibangun pertanyaannya duit darimana? Orang dia mau bangun aja minta duit. Udah kita coret itu 400 miliar," katanya

Selain hotel, Taufik sepakat revitalisasi dilanjutkan lantaran memiliki tujuan yang jelas. Perbaikan itu dalam rangka meningkatkan mutu dan fungsi TIM. "Kayak apa namanya, buat neropong-neropong bintang itu, planetarium, terus area-area lainnya itu perlu direvitalisasi, toh gak mengubah fungsi, memperbaiki gedung yang ada yang udah tua," tutur Taufik. []

Baca juga: 

Berita terkait
DPR Setuju Usul Seniman Revitalisasi TIM Dihentikan
Ketua Komisi X DPR mendukung usul Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) menghentikan revitaliasi TIM.
Jakpro Nilai Moratorium Hambat Aktivitas Seniman
Moratorium TIM yang diusulkan oleh sejumlah seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM justru akan menghambat kegiatan seniman
Revitalisasi TIM Lanjut, Seniman: Negara Gak Berguna
Ketua Forum Seniman Peduli TIM mengatakan negara gak berguna ketika rapat dengar pendapat umum di Komisi X DPR.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.