Seoul - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea Selatan menemukan satu kasus virus corana yang dibawa penumpang pesawat asal China. Ini merupakan kasus pertama yang terdeteksi di Negeri Ginseng itu di tengah penyakit yang gejalanya mirip pneumonia itu diprediksi akan menyebar ke seluruh China dan Asia.
Pasien itu seorang wanita berusia 35 tahun yang terbang dari Wuhan dengan maskapai penerbangan China Southern Airlines CZ6079 menuju bandara internasional Incheon pada Minggu, 19 Januari 2020 pukul 12.11 malam waktu setempat. KCDC menyebutkan wanita dinyatakan positif terkena virus corona.
Wanita itu dinyatakan positif dalam tes reaksi rantai polimerase pancoronavirus untuk memeriksa DNA seseorang.
Wanita itu langsung diisolasi dari bandara karena demam tinggi seperti gejala terserang virus corona. Wanita itu kepada KCDC mengatakan bahwa dia merasakan gejala-gejala seperti demam, kedinginan dan nyeri otot pada hari Sabtu. Ia mengaku telah mendapat resep ketika berobat di sebuah rumah sakit di Wuhan sebelum berangkat ke Seoul.
"Dia dinyatakan positif dalam tes reaksi rantai polimerase pancoronavirus untuk memeriksa DNA seseorang," kata badan kesehatan dan keselamatan publik negara itu seperti diberitakan dari koreatimes.co.kr, Senin, 20 Januari 2020. Atas penemuan itu, pemerintah Provinsi Korea Selatan dan Pemerintah kota Seoul akan mengoperasikan sistem karantina darurat sepanjang waktu termasuk selama libur tahun baru Imlek.
Ada enam coronavirus yang diketahui menginfeksi orang sebelum penemuan terbaru. (Foto: BBC News).
Wanita yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubai baru saja baru saja melakukan perjalan dari Jepang sebelum ke Korsel. Pasien sudah dikarantina di bangsal isolasi yang ditunjuk di Bandara Incheon, sebelah barat Seoul. Ia akan menjalani perawatan setelah terdeteksi selama proses pemeriksaan di bandara.
KCDC menyebutkan, setelah seorang penumpang terdeteksi, seluruh penumpang dan awak kabin diperiksa. Dari hasil pemeriksaan ditemukan tiga orang harus dimasukkan ke ruang isolasi.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun menginstruksikan kabinetnya agar penyelidikan epidemologi dilakukan dengan cepat dan menyeluruh
Badan itu menyatakan telah meningkatkan status siaga penyakit menular dari level biru menjadi kuning dan memerintahkan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan dan pemantauan. KCDC menyerankan warga Korsel untuk sementara tidak mengunjungi China untuk menghindari terhindar wabah. Kalau terpaksa harus pergi ke China dan mengalami gejala seperti demam dan sesak nafas untuk segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun menginstruksikan kabinetnya untuk segera mengambil langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus, kata keterangan resmi Kantor Perdana Menteri Korsel. Perdana Menteri Chung memerintahkan Menteri Kesehatan dan Kesejahterawan Taman Neung-hoo dan Kepala KCDC untuk mengkarantina dan marawat pasien yang terdeteksi virus."Perdana Menteri Chung memerintahkan agar penyelidikan epidemologi dilakukan dengan cepat dan menyeluruh untuk memverifikasi pergerakan dan kontak pasien," kata PMO.

Sebelumnya pemerintah Beijing melaporkan ada 201 pasien yang terinfeksi virus corona, dengan jumlah kematian mencapai tiga orang. Namun kalangan ahli dari Inggris memperkirakan jumlah terjangkit bisa mencapai ribuan orang.
Jepang mengklaim jenis corona baru tidak menular dari orang ke orang. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, tidak mengesampingkan penularan dari orang ke orang dalam kondisi tertentu. Temuan kasus orang yang terjangkit virus corona di Thailand dan Jepang memperkuat bukti WHO.[]
Baca Juga:
- Ancaman Virus Corona Menjelang Imlek Semakin Serius
- Virus Corona China Menggila, Ribuan Orang Terinfeksi