TAGAR.id, Jakarta - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, resmi menerima dukungan dari Golkar untuk Pilgub Sumut mendatang. Dukungan itu diberikan dalam bentuk surat tugas yang langsung diberikan oleh Ketum Golkar, Airlangga Hartarto.
“Pada kesempatan ini sudah dibahas bahwa Pak Bobby akan maju menjadi Gubernur Sumatera Utara dan akan mendapatkan dukungan dari beberapa partai termasuk dari partai Golkar,” kata Airlangga di kediamannya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.
Dengan dipilihnya Bobby, Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajeckshah alias Ijeck tidak jadi dipilih Golkar untuk maju di Pilgub Sumut mendatang.
Airlangga menyebut, keputusan mendukung Bobby untuk kontestasi mendatang itu juga dari masukan DPD Golkar Sumut.
“Untuk itu tentu partai Golkar sudah bulat untuk Sumut kelihatannya juga hampir sebagian besar partai akan bergabung sehingga dengan kekuatan yang ada dan berdasarkan hasil survei yang dimiliki partai Golkar insyaallah yang didukung Golkar ini posisinya unggul,” ujarnya.
Terkait dengan pendamping Bobby, Airlangga menyodorkan nama kadernya yakni Sekar Tandjung.
Sementara itu, Bobby yang juga hadir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Golkar atas dukungan yang diberikan. Ia menyebut, rekomendasi baru akan diberikan saat sudah final nama cawagubnya.
“Alhamdulilah sore ini tadi diberikan surat tugas dari bapak ketum dan tadi disampaikan akan diberikan surat rekomendasi apabila sudah ada calon wakil gubernurnya,” kata Bobby.
Sekilas Tentang Sekar
Sekar adalah anak keempat dari pasangan Akbar Tandjung dan Krisnina Maharani.
Setelah Pilpres 2019 selesai, Sekar bekerja di Ruangguru sebagai public relation lead hingga Oktober 2020. Dua tahun kemudian, ia sempat menjabat sebagai Senior Associate External Communications di Tokopedia.
Sekar juga aktif sebagai kader Partai Golkar. Ia merupakan lulusan terbaik Golkar Institute batch 1. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Surakarta dan Ketua Kartini DPP AMPI.
Alasan Golkar Usung Bobby daripada Ijeck di Pilgub Sumut
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto membeberkan pertimbangan mengapa partai beringin ini mengusung Bobby dan bukan Musa Rajekshah (Ijeck), kadernya sendiri, di Sumut.
"Ya, pertama, Golkar mendukung Mas Bobby itu berdasarkan juga masukan dari Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Pak Ijeck dan sudah dibahas secara mendalam oleh Partai Golkar dan sudah berproses panjang," kata Airlangga di kediamannya, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.
Dalam acara ini, Bobby Nasution turut hadir. Termasuk Ijeck, Ketua DPD Golkar Sumut.
Airlangga menjelaskan, surat rekomendasi kepada Bobby sudah diberikan sebelum Pemilu 2024 dan sudah melalui rapat nasional di internal Golkar.
Bagaimana nasib Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck yang juga sempat mendapat surat penugasan?
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, eks Wakil Gubernur Sumut itu ditugaskan menjadi anggota DPR.
“Pak Ijeck akan bertugas di DPR. Pak Ijeck sudah terpilih salah satu suara tertinggi di DPR,” kata Airlangga di rumah dinasnya, Widya Chandra, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.
“Jadi tentu akan bertugas di DPR dan selanjutnya kariernya tentu saya akan perhatikan,” imbuhnya.
Bobby Tak Gentar Lawan Ahok: Yang Dilihat Gagasannya
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku tak khawatir menghadapi sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju di Pilgub Sumut mendatang. Termasuk eks Gubernur Sumut Edy Rahmayadi hingga eks Gubernur Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).
“Saya selalu sampaikan, makin banyak yang nama-nama, makin banyak personal yang mau maju, makin banyak calon yang mau maju, bagus,” kata Bobby kepada wartawan usai menerima dukungan dari Golkar di rumah dinas Airlangga Hartarto, Widya Chandra, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.
Menurutnya, kontestasi Pilgub bukan soal personal. Namun visi yang dibawa.
“Karena kan ini bukan tentang personalnya, bukan tentang siapa-siapa saja orangnya, tapi tentang gagasannya,” sambungnya.
Menantu Jokowi itu juga mengaku percaya diri menghadapi sejumlah nama tersebut. Lagi-lagi, dia mengatakan, Pilkada mendatang persaingan adalah dengan beradu gagasan.
“Ya pedenya kan harus lihat gagasannya ya. Yang saya bilang tadi bukan personalnya, bukan siap melawan si A, si B, bukan. Tapi kita nanti kan tarungnya tarung gagasan,” pungkasnya. []