Sleman - Pelaku kenakalan jalanan atau yang akrab disebut klitih, senjatanya kian beragam. Dulu awal mulanya hanya memakai pisau cutter, kini senjata tajam yang dipakai untuk melukai orang lebih menyeramkan. Mereka semakin berani menampakkan diri dengan melakukan penyerangan kepada orang lain, bahkan di waktu pagi sekali pun.
Pelaku klitih tidak hanya membawa senjata tajam seperti pedang, celurit, atau gir. Polisi menyebut, senjata tajam jenis golok sisir menjadi tren baru di kalangan mereka. “Senjata Golok sisir ini lagi tren. Ini juga mereka yang memodifikasi. Artinya bukan hasil buatan bengkel,” kata Kepala Unit 1 Jatanras Polres Sleman Ipda Leonard Hutajulu kepada wartawan, Rabu, 16 Desember 2020.
Baca Juga:
Senjata golok sisir itu menyerupai gergaji versi besarnya. Dilihat dari bentuknya saja sudah sangat mengerikan. Pada bagian ujung besi juga memiliki ketajaman yang tidak biasa. “Besi ini mereka potong-potong sendiri ada las-lasannya terus dibentuk seperti sisir. Kalau mengenai kepala lumayan juga ini,” ucapnya.
Senjata Golok sisir ini lagi tren. Ini juga mereka yang memodifikasi.
Golok sisir itu merupakan barang bukti yang diperoleh dari tangan pelajar di Yogyakarta. Mereka hendak unjuk gigi melalui tawuran antara geng sekolah. Mereka menenteng berbagai senjata tajam sebagai alat pertempurannya di antaranya dua golok sisir.
Senjata tajam berupa golok sisir milik pelaku klitih yang disita Polres Sleman. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)
Polisi mengamankan AH, 19 tahun warga yang berdomisili di Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, RS usia 16 tahun tinggal di Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Dan empat lainnya MBE, 17 tahun, RJA, 15 tahun, MIDC, 16 tahun, DI, 18 tahun. Keempatnya merupakan warga Sedayu, Bantul. Petugas juga menemukan pisau bergerigi, tiga buah petasan, dua gir dan pedang.
Baca Juga:
Pada rilis kasus sebelumnya, Satreskrim Polres Sleman juga menangkap dua orang remaja yang kedapatan membawa senjata tajam jenis golok sisir di wilayah Perempatan Demak Ijo, Kapanewon Gamping, Sleman.
Golok sisir tersebut milik remaja berusia 16 tahun berisial WG, warga Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Besi tajam itu dimodifikasi menyerupai gergaji yang memiliki panjang sekitar 60 centimeter dan lebar 10 centimeter. Pada bagian gagang besi ditutup menggunakan isolasi berwarna hitam. []