Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan laba paling tinggi di antara semua bank yang berada di regional Asia Tenggara. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan perseroan berhasil meraih angka pertumbuhan cuan hingga 9,9 persen.
"Laba kami menjadi yang tertinggi diantara bank lain di Asia Tenggara," ujar Royke dalam acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Royke menambahkan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga dalam level fundamentalnya menjadikan keuntungan tersendiri bagi Bank Mandiri untuk bisa memaksimalkan kinerja pada tahun lalu. Selain itu, kondisi likuiditas dipasaran yang cenderung longgar menjadikan sektor pasar uang lebih akomodatif.
"Likuiditas sangat penting dalam memastikan sistem perbankan dapat berjalan dengan baik. Kondisi ini akan sangat mendukung dalam menjaga rasio permodalan dan juga policy," kata dia.
Berdasarkan laporan keuangan dipublikan oleh perseroan, Bank Mandiri pada sepanjang tahun lalu sukses meraup laba sebesar Rp 27 triliun. Angka itu melonjak dari capaian 2018 yang tercatat sebesar Rp25 triliun.
Keuntungan yang dihimpun oleh emiten berkode saham BMRI itu banyak ditopang oleh kesuksesan penyaluran kredit yang naik 10,7 persen dibandingkan periode yang sama 2018. Keberhasilan itu didukung oleh rasio kredit bermasalah yang terjaga di level 2,3 persen atau lebih baik dari ketentuan regulasi plus minus 4 persen.
Dari sisi penghimpunan dana, Bank Mandiri tercatat membukukan pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) sebesar 10,9 persen. Hasil ini mendorong rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada level 23 persen. []