Gubernur Jakarta, Pramono Anung, telah mengambil langkah tegas dengan mencopot Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono, menyusul serangkaian gangguan layanan yang dialami bank tersebut. Posisi ini kini diisi oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo, efektif sejak 8 April 2025.
Keputusan ini diambil setelah banyak nasabah Bank DKI mengeluhkan kesulitan dalam melakukan transaksi online sejak malam takbiran menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, pada 30 Maret 2025. Pramono menegaskan bahwa masalah layanan ini bukanlah yang pertama kali terjadi. "Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik," ungkap Pramono saat dijumpai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 10 April 2025.
Selain masalah layanan, Pramono juga mengungkapkan adanya kebocoran dana, meskipun besaran nominalnya belum disebutkan. "Terus terang ada kebocoran (dana). Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," katanya. Gubernur ini menegaskan bahwa insiden serupa yang terjadi tiga kali ini akan dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Pramono juga menegaskan bahwa tidak ada pihak yang boleh ikut campur dalam penanganan masalah ini, termasuk pihak internal Pemprov Jakarta. "Kenapa ini dilakukan, untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu," ujarnya. Ia menjamin keamanan dana nasabah Bank DKI di semua cabang, menegaskan bahwa dana nasabah dijamin oleh Bank DKI.
Dengan langkah-langkah tegas ini, Pramono berharap dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap Bank DKI dan memastikan bahwa layanan perbankan dapat berjalan dengan lancar dan aman. "Intinya kami memberikan jaminan kepada nasabah Bank DKI di mana saja, di cabang apa saja, dananya dijamin oleh Bank DKI," pungkasnya.