Gus Abid Berburu Ketua GP Ansor Jawa Timur

Gus Abid mengaku belum memastikan akan maju di konferwil, karena saat ini dia masih "mengukur baju".
Mohammad Abid Umar. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Setelah muncul desakan mundur kepada pengurus caretaker yang akan maju sebagai Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Jawa Timur, Mohammad Abid Umar atau Gus Abid mengundurkan diri sebagai pengurus caretaker.

Konferensi Wilayah (Konferwil) GP Ansor Jawa Timur bakal digelar pada 28 Juli 2019 di Pondok Pesantren Sabilur Rosyad, Kota Malang. Sebelumnya akan diselenggarakan pra konferwil di Ponpes Bumi Sholawat, Sidoarjo.

"Sore ini saya menyatakan mundur dari tim caretaker. Saya sudah pamit ke ketua dan sekretaris caretaker PW GP Ansor Jatim," ujar Gus Abid Umar, di Surabaya, Jumat 19 Juli 2019.

Gus Abid mengaku, menjadi caretaker karena diminta oleh Ketua Umum PP GP Ansor untuk membantu tim menyiapkan verifikasi dan akreditasi pengurus cabang dan anak cabang yang berhak ikut konferwil.

Baca juga: GP Ansor Sebut Prabowo-HTI Jalin Hubungan Saling Menguntungkan

Gus Abid berani mengundurkan diri supaya nantinya tidak timbul conflict of interest (konflik kepentingan) dan menjaga independensi caretaker, jika dia maju mencalonkan diri.

"Memang tidak ada aturan yang tertulis bahwa caretaker dilarang maju mencalonkan. Tapi untuk menjaga independensi dan menghindari conflict of interest sebaiknya memang saya mengundurkan diri," tegasnya.

Gus Abid juga membantah isu bahwa dirinya masih terkooptasi Partai NasDem. Namun setelah tidak terpilih menjadi anggota dewan, dia sudah mundur dari partai. "Sekarang saya bebas. Tidak terikat partai apapun atau punya beban sejarah masa lalu," tegasnya.

Gus Abid mengaku belum memastikan akan maju di konferwil, karena saat ini dia masih "mengukur baju". Apakah pantas dan mendapat dukungan cabang-cabang. Tetapi melihat sikap keluarga dan sejumlah kiai sepuh di Jawa Timur yang dia sowani, Gus Abid menyebut mereka mendukung.

Kalau untuk syarat mencalonkan, insyaallah sudah bisa terpenuhi

"Cabang-cabang banyak yang mendorong saya untuk maju mencalonkan di Konferwil PW GP Ansor mendatang," tuturnya.

Berdasarkan ketentuan, ujar Gus Abid, syarat pencalonan minimal didukung empat cabang dan 20 anak cabang. "Kalau untuk syarat mencalonkan, insyaallah sudah bisa terpenuhi. Kita lihat saja antara tanggal 22-24 Juli mendatang, apakah saya mendaftar atau tidak," katanya.

Berdasarkan hasil rapat pleno tim caretaker, sambung Gus Abid, pelaksanaan Pra Konferwil PW GP Ansor Jawa Timur akan dilaksanakan pada Minggu 21 Juli 2019 di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo.

Sedangkan pelaksanaan konferwil dilaksanakan sepekan kemudian, Minggu 28 Juli 2019 di Pondok Pesantren Sabilur Rosyad, Kota Malang.

Kegiatan pra konferwil dan konferwil diikuti 38 pimpinan cabang dan 444 pimpinan anak cabang se-Jawa Timur setelah dilakukan verifikasi dan akreditasi.

"Sebenarnya jumlah pengurus cabang se-Jatim ada 42 cabang dan 666 anak cabang. Tapi yang bisa memenuhi syarat dan bisa mengikuti konferwil mendatang hanya 38 cabang dan 444 anak cabang," jelas Gus Abid.

Peserta yang mengikuti kegiatan pra konferwil akan dibagi dalam tiga komisi yang masing-masing akan membahas program kerja, rekomendasi dan tata tertib konferwil. Sedangkan proses pendaftaran calon dimulai 22-24 Juli 2019.

"Jadi dalam kegiatan konferwil nanti akan diisi dengan sidang pleno penetapan masing-masing komisi dan pemilihan Ketua PW GP Ansor Jatim," tukasnya.

Baca juga: DKPP Resmi Berhentikan Ketua Bawaslu Surabaya

Untuk diketahui, sejumlah Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor mendesak, pengurus caretaker tak mencalonkan diri sebagai Ketua Pengurus Wilayah di Konferwil GP Ansor Jawa Timur pada 28 Juli di Ponpes Sabilurrosyad Malang.

Ketua PC Ansor Batu, Ja'far Shodiq mengatakan, desakan ini untuk menghindari konflik kepentingan. Mengingat caretaker dapat mengatur komposisi pengurus cabang dan pengurus anak cabang yang akan mendapatkan hak suara. Caretaker yang mencalonkan diri tentunya dapat melihat pengurus cabang yang dapat akreditasi A, B, dan C.

"Karena yang dapat suara itu A dan B. Kalau A dapat nilai 2. Kalau masuk di dalam dan tahu nilainya banyak yang A, Oh PC-PC ini. Atau PC yang akan mendukungnya diberi nilai A, ini kan tidak fair. Ini conflict of interest," tegas Ja'far.

Susunan caretaker yakni, ketua ditempati Abdul Hakam Aqso, dan sekretaris Mujiburrohman. Untuk anggota caretaker diduduki Abid Umar Faruq, Sholahul Aam Notobuwono (Ketua PP Korwil Jatim), dan Mochmad Nur Arifin yang juga Bupati Trenggalek.[]



Berita terkait