Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, mengumumkan bahwa penyaluran bantuan sosial (Bansos) pada triwulan ketiga tahun 2025 akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Gus Ipul menegaskan bahwa data penerima bansos berdasarkan DTSEN akan berbeda dari data sebelumnya, dengan adanya penyesuaian yang lebih akurat.
"Dengan DTSEN, kita akan menggunakan data yang terbaru. Ada yang sebelumnya tidak mendapatkan bansos akan mendapatkannya, dan ada juga yang sebelumnya mendapatkan bansos tidak akan mendapatkannya lagi. Ini adalah proses yang wajar untuk memastikan bansos tepat sasaran," jelas Gus Ipul saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
Gus Ipul menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang mematangkan data penerima bansos untuk penyaluran pada triwulan ketiga. Koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dilakukan untuk memastikan bahwa penerima bansos benar-benar masuk kategori keluarga miskin dan miskin ekstrem. Ground check juga akan dilakukan untuk memverifikasi bahwa penerima bansos berada dalam desil 1 dan desil 2.
"Setelah data selesai, penyaluran bansos akan dilakukan secepatnya, paling lambat pada bulan Mei 2025. Kami berharap proses ini berjalan lancar dan bansos dapat tepat sasaran," ujar Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan bahwa data penerima bansos akan dievaluasi setiap lima tahun untuk memastikan kelayakan penerima. "Kami tidak ingin ada penerima bansos yang menerima bantuan selama 15 atau bahkan 20 tahun. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa bansos benar-benar diberikan kepada yang membutuhkan," tutupnya.